05 November 2009

PROTISTA NEW

PROTISTA

Standar Kompetensi
3. Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragaman dan peran keanekaragaman hayati bagi kehidupan.

Kompetensi Dasar
3.6. Menyajikan data hasil identifikasi protista berdasarkan ciri-ciri yang dapat diamati

Indikator
Mendeskripsikan ciri-ciri protista
2. Membandingkan ciri-ciri protista dengan makhluk hidup lainnya
3. Mendeskripsikan protista yang diamati
4. Mendeskrpsikan protista tertentu dari data hasil pengamatan
5. Memberi contoh perana protista bagi kehidupan
6. Membuat flowchart tentang klasifikasi protista


Protista merupakan organisme eukariot dan tidak termasuk plantae, animal atau fungi.
Kingdom protista mencakup lebih dari 200.000 species, dan tidak semua protista adalah uniseluler.
Protista merupakan salah satu dari Kingdom dari Animalia, yang mempunyai anggota yang beragam. Terdapat tiga kelompok anggota Protista, yaitu ganggang (algae), protozoa, dan kapang lendir. Ganggang adalah protista yang berfotosintesis, sedangkan protozoa bersifat heterotrof, non-fotosintesis.
ipe makan pada protozoa mirip dengan hewan, dengan cara memasukkan partikel makanan ke dalam tubuhnya. Makanan protozoa berupa bakteri atau protozoa lain dan absorbsi nutrisi dari lingkungannya. Protozoa menempati habitat pada bermacam-macam tipe perairan.

Protozoa mempunyai 4 kelompok taksonomi, yaitu Flagellata, Amoeba, Ciliata, dan Apikomplexan. Flagellata ditandai dengan adanya satu atau lebih flagella dalam tubuhnya, hidup bebas atau sebagai parasit. Sebagai contoh adalah Pteromonas, Euglena, dll. Amoeba tidak mempunyai alat lokomosi permanen, pergerakan dilakukan dengan pseudopodia (kaki semu) yang merupakan perpanjangan dari selnya, mengambil makanan atau mangsa dengan menggunakan kaki semunya dan makanan kemudian masuk dalam vakuola makanan. Ciliata ditandai dengan adanya silia diseluruh permukaan tubuhnya. Silia ini digunakan untuk membantu pergerakan dan memasukkan makanan. Hampir semua anggota Ciliata hidup bebas. Contoh yang umum dijumpai adalah Paramaecium sp. Paramaecium mempunyai dua bahan genetik, yaitu makronukleus tunggal yang berperan dalam mengontrol aktifitas sehari-hari, dan mikronukleus poliplod (dengan 1-80) dan berperan dalam reproduksi seksual. Apikomplexan dengan anggota bersifat parasit dan banyak sebagai penyebab penyakit pada manusia. Sebagai contohnya adalah Plasmodium.

Dalam praktikum ini juga dipelajari cara penyiapan preparat basah untuk mengamati mikroorganisme dalam keadaan hidup.Teknik yang dapat digunakan adalah teknik lekapan basah, tetes gantung, dan penggunaan agar motilitas. Dalam praktikum ini anda akan menggunakan teknik lekapan basah. Preparat yang bersifat basah yang anda siapkan memungkinkan anda mengamati bentuk dan ukuran mikroorganisme secara individu dan motilitasnya dalam keadaan alamiah.

Anda akan dapat membedakan motilitas mikroorganisme yang anda amati dengan gerak Brown. Pergerakan sejati (motilitas) biasanya sangat cepat dan terarah. Sedangkan gerak Brown merupakan gerakan menggetar partikel-partikel dalam cairan secara acak/tidak terarah dan terus menerus. Hal ini menyebabkan mikroorganisme motil dan non motil berubah posisinya dan terlihat seperti bergerak. Dalam pengamatan ini anda harus juga membedakan pergerakan sejati dengan pergerakan yang disebabkan oleh arus cairan. Keadaan ini disebabkan karena preparat basah yang anda buat mengandung gelembung udara atau tidak tersegel dengan baik, sehingga timbul arus udara yang menyebabkan mikroorganisme yang anda amati bergerak mengalir mengikuti arus cairan tersebut.

Pergerakan sejati mikroorganisme disebabkan karena adanya flagela (bakteri, beberapa ganggang, dan protozoa), adanya silia atau pseudopodia (pergerakan amuboid) pada beberapa protozoa. Flagella mungkin sukar untuk diamati dengan mikroskup cahaya. Pada pewarnaan khusus atau pengamatan dengan menggunakan mikroskup elektron flagela ini akan dengan mudah diamati.
Uraian

Tubuh protista ada yang tersusun atas satu sel saja (uniseluler) contohnya protozoa dan euglenophyta, ada pula yang tersusun atas banyak sel contohnya protista yang mirip jamur (tumbuhan). Organisme protista berdasarkan ciri yang dimikilinya ada yang mirip hewan, seperti tumbuhan dan ada yang seperti jamur. Berdasarkan pola perolehan atau pengolahan makanannya, maka protista dikategorikan dalam tiga kelompok dasar yaitu:

Kelompok Protozoa (Protista mirip hewan)

Kelompok Alga (Protista mirip tumbuhan)

Kelompok Jamur lendir

Atas dasar pengelompokkan di atas marilah kita pelajari satu persatu yang pertama tentang:
A. Protozoa (Protista mirip hewan)


a. Ciri-ciri dan tempat tinggal



Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki dinding sel. Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoom yang berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar atau air laut sebagai zooplakton, beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak.
Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambak (flagel). Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah. Pada umumnya berkembangbiak dengan membelah diri.

Selanjutnya untuk lebih mengenal tentang bentuk-bentuk protozoa cobalah lakukan kegiatan praktikum bersama teman kelompok Anda yaitu “Organisme Protozoa yang ada di lingkungan kita”.

Tujuan
Mengidentifikasi dan mendiskripsikan organisme Protista dan menempatkannya pada tingkat klasifikasi yang tepat.

langkah kerja
1. Potong-potonglah jerami (rumput kering), kemudian masukkan ke dalam botol hingga ¼ bagian.

2. Masukkan air sawah (sungai) kedalam botol ± ¾ bagian.

3. Biarkan botol terbuka, simpan di tempat yang tidak kena sinar matahari selama 1 minggu.

4. Pada hari ke delapan ambil setetes air dari dalam botol tadi dengan pipet, teteskan pada kaca benda dan tutup dengan kaca penutup.

5. Amati di bawah mikroskop, gambarkan protozoa yang Anda temukan.

6. Cocokkan dengan gambar yang ada dalam buku dan berikan nama jenisnya.

Pertanyaan:

1. Jenis protozoa apa yang paling banyak Anda temukan?

2. Jelaskan cara perkembangbiakan jenis protozoa yang Anda temukan!
Setelah Anda jawab dan mengerjakan kegiatan di atas buatlah laporannya kemudian serahkan laporan tersebut kepada Guru Bina Anda. Selanjutnya mari kita teruskan pelajaran ini dengan materi berikut ini

b. Penggolongan Protozoa

Berdasarkan alat gerak yang dimilikinya Protozoa dibedakan menjadi 4 fillum yaitu:
Diduga organisme eukariotik pertama di muka bumi adalah protista. Protista diduga berasal dari sel prokariot yang hidup di dalam sel-sel besar. memiliki keanekaragaman kelompok yang sangat tinggi. Sebagian besar uniseluler, microskopik (renik) dan aerob. Ada yang autotrof dan ada yang heterotrof. Reproduksi dengan cara seksual dan aseksual.


Ekskresi dan Osmoregulasi
Osmoregulasi adalah pengaturan keseimbangan kadar air dalam tubuh protista. Proses osmoregulasi di lakukan oleh vakuola kontraktil. Zat sisa dikeluarkan dengan cara difusi. Respirasi dilakukan dengan cara difusi. Karbondioksida dan oksigen keluar masuk sel dengan cara difusi

Reproduksi
a. Aseksual
Dilakukan dengan cara:
* Pembelahan mitosis dan sitokinesis
* Kuncup
* Schyzogoni
inti membelah beberapa kali yang di ikuti dengan pembelahan sitoplasma sesuai jumlah inti

Tidak ada komentar: