30 Desember 2015

T E R O N G


Terong (Solanum melongena) merupakan tanaman terna yang banyak dimanfaatkan sebagai sayuran. Tanaman ini berasal dari India dan Sri Lanka, berkerabat dekat dengan leunca dan kentang. Tinggi 40 – 150 cm, berdaun besar dengan permukaan yang kasar), batang berduri, bunga berwarna putih hingga ungu dengan jumlah mahkota sebanyak 5 helaian, dan beragam warna buah mulai dari ungu sebagai warna umum, hijau atau putih.
Gambar 1 : Buah terong ungu

Terong dari species Solanum melongena belum banyak dikenal umum sebagai tanaman obat dibandingkan terong gelatik atau leunca yang memiliki khasiat untuk berbagai penyakit. Namun banyak orang memanfaatkan getah terong sebagai obat kutilan. Adapun manfaat lain dari buah terong adalah sebagai berikut:

MANFAAT SECARA TEORITIS

1.      Terong menurunkan kadar kolesterol darah
Menurut Dr. Waluyo Soerjodibroto, Ph.D., DSG, ahfi gizi dari UI, terong yang memiliki zat tertentu, dapat menurunkan kolesterol. Artinya, memakan terong secara bersamaan dengan makanan berkolesterol, malah membuat kolesterol dalam makanan itu menurun, karena nasuin dari kulit terong bekerja sebagai antioksidan yang menghalangi pembentukan radikal bebas, sehingga membantu melindungi kerusakan sel membran dan menurunkan LDL kolesterol.

Peneliti pada beberapa kelinci yang diberi makan terong dalam jumlah yang bervariasi menunjukkan bahwa terong mampu menghambat pembentukan plak-plak lemak, mencegah dan mengobati ateroklerosis. Selain itu, ditemukan juga bahwa terong dapat menghambat atau membatasi asupan kolesterol dalam saluran cerna, bahkan mampu mengangkat kolesterol yang terdapat dalam aliran darah, menghambat pembentukan radikal bebas, serta sebagai sumber asam folat dan kalium.

2.     Terong mencegah berkembangnya sel-sel kanker
Terong pencegah kanker,  dengan cara menekan kerusakan yang timbul pada sel-sel. Pengujian terakhir yang dilakukan di Jepang menunjukkan jus terong, yang dapat menekan kerusakan pada sel-sel tubuh akibat serangat zat karsinogen. Kandungan protease (tripsin) pada terong dipercaya dapat menolong melawan serangan zat penyebab kanker. Pada penelitian yang lebih spesifik, terong dikatakan bagus untuk mengurangi risiko penyakit kanker perut.

3.     Terong digunakan untuk menurunkan berat badan dan menurunkan stress
Terong merupakan sayuran yang miskin kalori, dalam terong terkandung  energi 17.4 kal, 1.2 gr protein, lemak 0.2 gr, kolesterol 0.0 mg, vitamin (A, B1, B2, B6 dan C) antara 0.0 mg hingga 2.8 mg serta potassium 187.0 mg dan kandungan air 92.5 gr. Dengan demikian terong dapat dipakai untuk memelihara kelangsingan tubuh, mengendalikan stres, karena kandungan senyawa solanin yang dalam jumlah tertentu, bisa mengendurkan urat-urat saraf atau mempertahankan darah agar tidak naik-turun secara drastis

4.     Terong untuk mengobati epilepsi
Terong yang mengandung striknin dan skopolamin, juga skopoletin dan skoparon, berfungsi sebagai penghambat serangan sawan dan gugup.

5.     Terong mencegah anemia
Terong ungu digunakan  mencegah terjadinya anemia, karena mengandung zat besi yang memacu pembentukkan sel-sel darah merah yang baru.

6.     Anti bakteri dan anti virus
Kandungan Vitamin C dalam terong merupakan zat anti virus dan anti bakteri yang sangat efektif . Selain itu kandungan zat-zat seperti folat, serat, Vitamin B, mangan, tembaga, kalium, Vitamin K, triptofan, Vitamin C dan Magnesium memberi ketahanan tubuh yang baik.


MANFAAT SECARA EMPIRIS

Berikut beberapa manfaat dari buah terong
1.      Mengobati campak dan cacar air
2.     Mengatasi ketergantungan alkohok
3.     Mengobati gastrisitis
4.     Mengobati luka bakar
5.     Sebagai zat anti kejang
6.     Melancarkan buang air kecil
7.     Menyembuhkan sakit perut
8.     Menyembuhkan batuk
9.     Menurunkan tekanan darah
10.   Sebagai alat kontrasepsi pria
11.    Mengurangi nyeri rematik, sakit pinggang, encok


Ternyata sangat besar ya manfaat terong ungu tersebut bagi kesehatan tubuh. Jika kamu bukan penggemar olahan terong, tak ada salahnya mencoba menambahkan terong sebagai menu makanan sehat.

Pustaka:
1. http://theseedsite.co.uk/solanaceae.html
2. http://herbarium.usu.edu/taxa/Solanac.htm
3. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3825642/
4. http://kylenorton.healthblogs.org/2011/12/25/the-world-most-healthy-foods-vegetables-eggplant-solanum-melongenahealth-benefits-and-side-effects/

25 Desember 2015

ESCHERICIA COLI DAN KERACUNAN MAKANAN

Escherichia coli (E. coli) adalah organisme yang menginfeksi paling populer dalam kelompok bakteri gram negatif dikenal sebagai enterobacteriaceae. Bakteri yang terdapat di usus besar (colon) manusia ditemukan pada tahun 1885 oleh seorang bakteriolog Jerman bernama Theodore Escherich. Dr. Escherich juga menunjukkan bahwa beberapa strain bakteri  bertanggung jawab pada diare dan gastroenteritis, sebuah penemuan kesehatan masyarakat yang penting. Awalnya bakteri ini dikenal dengan nama Bakteri coli, namun kemudian nama tersebut diubah menjadi Escherichia coli untuk menghormati penemunya Theodore Escherich.

E. coli sering dignakan sebagai media sangat baik untuk mempelajari organisme yang hidup bebas. Lebih dari 700 serotipe E. Coli telah teridentifikasi saat ini. Antigen tipe "O" dan "H" serta flagela, membedakan antara serotipe bakteri satu dengan serotip bakteri lainnya. Hal ini penting untuk diingat bahwa sebagian besar jenis E. coli tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Memang benar, ada beberapa E. coli yang bermanfaat sementara beberapa bakteri E. coli lainnya penyebab infeksi saluran pencernaan seperti infeksi saluran kemih.

bakteri E.coli bertanggung jawab pada sejumlah keracunanan makanan dan minuman, karena bakteri ini menghasilkan toksin Shiga, yaitu racun yang hampir identik dengan racun yang dihasilkan oleh Shigella dysenteria. Serotipe bakteri E.coli yang terkenal menghasilkan toksin shiga adalah E.coli O157: H7. Toksin Shiga yang dihasilkan oleh E. coli (STEC) dapat menyebabkan 100.000 jenis penyakit dan menyebabkan kematian. Berdasarkan data yang diperoleh setiap tahunnya terdapat 90 orang warga Amerika Serikat yang meninggal akibat keracunan toksik shiga. Sebagian besar infeksi STEC dilaporkan di Amerika Serikat disebabkan oleh E. coli O157:H7.
Gambar 1 : a. E. Coli O157:H7 dan b. non-O157

E. COLI O157:H7
E. coli O157: H7 adalah salah satu dari ribuan serotipe Escherichia coli. Pengujian untuk membedakan E. coli O157 dengan E. coli lainnya disebut serotiping test. Sebuah teknik yang disebut multilocus varibel number of tandem repeat analysis (MLVA) digunakan untuk menentukan klasifikasi yang tepat dari bakteri, ketika sulit untuk membedakan antara isolat yang sangat mirip pola PFGE (Pulsed-field gel electrophoresis). PFGE adalah sejenis genetik fingerprinting yang digunakan untuk membandingkan bakteri E.coli O157:H7 dengan isolat lain.   E. coli O157: H7 pertama kali dikenali sebagai patogen pada tahun 1982, ketika dilakukan penelitian ketika terjadi wabah hemorrhagic colitis (wasir pada colon yang disebabkan E.coli) terkait dengan konsumsi hamburger dari restoran cepat saji.

Gambar 2 : 
Selain toksin shiga, bakteri coli O157: H7 juga menghasilkan faktor virulensi yang membantu penempelan dan kolonisasi bakteri di dinding usus dan yang dapat melisiskan (menghancurkan) sel darah merah dan membebaskan besi untuk mendukung metabolisme coli.
E. coli O157:H7 berevolusi menjadi E. coli serotipe O55: H7, yang menyebabkan diare non-berdarah. Bakteri E. coli O157: H7 merupakan organisme tanpa henti berevolusi,  mengalami bermutasi berkelanjutan dan menghasilkan karakteristik baru dari hasil mutasi yang dilakukannya, termasuk faktor virulensi yang membuat munculnya varian baru yang lebih berbahaya. kemungkinan munculnya bakteri patogen merupakan ancaman yang signifikan terhadap  kesehatan masyarakat. Meskipun makanan yang berasal dari sapi adalah penyebab utama dari kedua wabah dan kasus penyebaran E. Coli O157: H7, namun sejak tahun 1991 semanggi dan kecambah lobak, selada, dan bayam juga diketahui sebagai media penyebaran bakteri E.coli O157:H7. Media penyebaran lainnya adalah yogurt, daging asap kering, mayones, susu mentah yang tidak di pasteurisasi, dan hazelnut.
 E. Coli Non-O157 STEC
Escherichia coli (E. coli) bakteri dikelompokkan berdasarkan antigen  O dan antigen H (misalnya E. coli O157: H7, E. coli O26: H11) dan dikategorikan sebagai bakteri yang menghasilkan toksin Shiga. Selama bertahun-tahun, wabah STEC selalu dikaitkan dengan STEC O157. Ternyata wabah STEC tersebut disebabkan juga oleh bakteri E.coli non-O157. Bakteri ini juga menghasilkan toksin shiga, yang penyebarannya dari orang ke orang. Wabah keracunan makanan yang disebabkan oleh E.coli non-157 STEC mengenai lebih  4.000 orang dan menewaskan lebih dari 50 orang di Amerika Serikat.
SUMBER E. COLI
Dari mana E.coli berasal? Sebagian besar E.coli O157:H7 hidup di usus sapi, tapi ada juga yang hidup di usus ayam, rusa, domba, dan babi. Bakteri ini sulit diberantas karena adaptasinya di rentang suhu 44 oF – 111 oF tahan pada suhu dingin dan panas. Kebal terhadap kekeringan, dan tahan pada kondisi lingkungan asam. Hal ini merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat yang mudah menular dari orang satu ke orang yang lain.
INFEKSI DAN PENYEBARAN E.COLI
Daging sapi dan susu sapi merupakan medium pertumbuhan bakteri coli O157:H7 dan non O157 yang baik untuk menghasilkan racun shiga. Produk susu dari sapi perah merupakan bahan makanan yang potensial untuk terkontaminasi bakteri E.coli selain itu daging sapi perah inipun ikut terkontaminasi bakteri ini.

GEJALA INFEKSI E.COLI
Apa saja tanda dan gejala infeksi keracunan toksik shiga yang dihasilkan oleh E.coli? Kolitis (radang pada kolon) disebabkan oleh Escherichia coli (E. coli) O157: H7 yang ditandai dengan kejang pada perut, diare yang disertai darah dalam waktu 24 jam, dan kadang-kadang juga di ikuti dengan demam.
Periode inkubasi dari awal paparan sampai munculnya gejala biasanya antara 3 – 4 hari, dan paling cepat 1 hari. Infeksi ini menyerang berbagai usia, terutama anak-anak.
 E.coli menginfeksi tubuh manusia melalui makanan yang telah terkontaminasi, dengan cepat berkembang biak dalam usus besar kemudian menempel dengan erat pada dinding bagian dalam usus. Penempelan ini mempermudah absorbsi toksik shiga ke dalam pembuluh darah kapiler kemudian racun ini berikatan lemah dengan leukosit. Hal inilah yang menimbulkan radang (kolitis) yang disebabkan oleh toksik shiga, yaitu kram pada perut, diare dan demam. infeksi lebih lanjut menyebabkan feses semakin encer dan bercampur dengan darah segar dan muntah-muntah. Infeksi coli dapat juga menyebabkan nekrosis usus (kematian jaringan) dan kerusakan usus (wasir usus). infeksi coli menyebabkan gagal ginjal akut pada bayi dan anak-anak.
KOMPLIKASI DARI INFEKSI E.COLI : SINDROM UREMIK HEMOLITIK
Penyakit komplikasi berbahaya yang disebabkan oleh bakteri E. Coli berupa sindrom uremik hemolitik. Sindrom ini merupakan gangguan heterogen dengan gejala klinis yang beragam, mulai dari anemia hemolitik mikroangiopati, trombositopeni dan gagal ginjal akut. Pada fase akut merupakan penyakit yang serius dan memerlukan penanganan yang intensif guna mencegah penderita terhindar dari bahaya kematian atau kerusakan fungsi ginjal.
MENCEGAH INFEKSI E.COLI
Apa yang harus kita lakukan untuk mecegah terinfeksi dari bakteri ini? Toksik shiga yang mudah menyebar dari hewan ke manusi atau dari manusia ke manusia, oleh sebab itu kita harus melindungi diri kita dengan cara:
1. Berhati-hati membeli produk makanan dan minuman olahan daging sapi ayau susu sapi
2. Mencuci bersih semua sayuran, buah-buahan impor atau domestik. Untuk sayuran yang yahan panas, sebaiknya dengan dipanaskan terlebih dahulu, untuk buah dan sayuran lain sebelum dimakan sebaiknya direndam terlebih dahulu dalam air klor selama 15 menit kemudian dicuci bersih sebelum dimakan
3. Peralatan yang digunakan seperti talenan sebaiknya dicuci bersih untuk menghindari kontaminasi E.coli pada bahan makanan lain.
4. Jangan biarkan anak-anak mandi atau dimandikan oleh seseorang yang terserang diare.
5. Jangan biarkan tangan anak-anak untuk menyentuh hewan peliharaan, atau bersihkan tangan setelah menyentuh hewan peliharaan
6. Gunakan sarung tangan sekali pakai, untuk mengganti popok anak yang mengalami diare. Atau mencuci tangan bersih-bersih setelah mengganti popok
Hindari minum air yang belum di sterilisasi dengan klor

15 Desember 2015

L I C H E N E S

Apa itu Lichenes?
Secara struktural, lichenes merupakan organisme yang paling aneh dari semua bentuk kehidupan di muka bumi. Hal ini disebabkan lichenes sebenarnya terdiri atas dua bahkan tiga jenis species yang berbeda. satu spesies adalah jamur, spesies lainnya adalah alga dan kadang-kadang bakteri fotosintetik yang dikenal dengan nama Cyanobacteria. kebanyakan lichenes hanya gabungan dari species jamur dan alga, namun terkadang ketiga organisme tersebut ditemukan dalam satu lichenes.

Gambar dibawah ini menunjukkan bagaimana hifa jamur membungkus sel-sel alga.
gambar 1 : struktur tubuh lichenes

Dalam Asosiasi yang mengagumkan ini, jamur mendapatkan keuntungan dari alga karena jamur tidak memiliki klorofil, tidak dapat fotosintesis membuat makanan sendiri. Jamur mendapatkan makanan dari hasil fotosintesis yang dilakukan alga, sedangkan alga mengambil manfaat dari hubungan dengan jamur yaitu jamur memiliki kemampuan untuk menemukan, menyerap dan menyimpan air yang lebih baik dibandingkan alga. Jamur juga mempengaruh bentuk lichenes dan menyediakan struktur alat perkembangbiakan. 

Hubungan antara dua organisme atau lebih, dimana kedua organisme mendapatkan manfaat dikenal dengan simbiosis mutualisme. Protobion adalah bagian alga atau bakteri hijau dari bagian alga. mereka melakukan fotosintesis dan menyediakan makanan untuk semua mitra dalam lichenes. Micobion adalah bagian  jamur dari lichenes. perannya adalah membungkus dan melindungi protobion dari kekeringan dan juga menyerap kelembaban bagi alga dalam lichenes.

Bagian utama dari tubuh lichenes disebut talus, sedangkan struktur berupa mangkuk-mangkuk kecil disebut dengan ascocarp. Di sisi dalam ascocarp terdapat spora yang dihasilkan oleh mycobion. Struktur ascocarp yang berbentuk mangkuk ini menjadi petunjuk bahwa jenis jamur yang bersimbiosis dengan alga adalah dari kelompok ascomycota.

Perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar 2 : Micobion bagian jamur dari lichenes

Gambar dibawah ini menunjukkan lichenes jenis Cladonia. Tinggi tubuhnya sekitar 6 mm, memiliki struktur alat reproduksi berwarna merah yang menghasilkan spora. Lichenes jenis ini banyak ditemukan pada kayu-kayu yang busuk, tanah, dan batang pohon. mereka membantu menguraikan batang-batang kayu tua dan mengembalikan hara mineralnya ke dalam tanah sehingga tumbuhan dapat menggunakannya.

Gambar 3 : Warna merah merupakan struktur alat reproduksi lichenes

Lichenes sangat sensitif terhadap polutan di udara. Jika udara disekitar tempat tinggalmu terpolusi, maka kamu tidak akan menjumpai organisme ini di lingkungan sekitar. 




Gambar : 4 Lichenes tipe semak, satu dari tipe lichenes yang sangat peka terhadap polutan

Jika kamu perhatikan gambar lichenes di atasi, kamu mungkin tidak pernah melihat sebelumnya, sebab lichenes ini hanya dapat kamu jumpai pada lingkungan yang udaranya bersih atau bebas polusi, sehingga lichenes ini memang langka atau bahkan tidak ada di tempat-tempat udaranya terpolusi.

Lichenes pada gambar di bawah ini telah menyerap beberapa polutan udara (sulfur dioksida), senyawa racun ini menyebabkan perubahan pada warna tubuh lichenes yang seharusnya berwarna hijau menjadi kuning kecoklatan.


Gambar 5 : Lichenes yang menyerap polutan Sulfur dioksida

Peta dibawah ini menunjukkan kadar polutan sulfur dioksida dalam satuan mikrometer per liter. Temukan dimana konsentrasi tersebar dari gas polutan ini di peta.Daerah pantai timur merupakan daerah industri dengan banyaknya berdiri pabrik-pabrik yang menghasilkan polutan ke udara. sedangkan daerah yang jauh dari pantai kadar polutasnnya lebih sedikit dibandingkan daerah pantai.
Gambar 6 : Persebaran gas polutan SO2 di atmosfer


Bentuk-bentuk lichenes

Lichenes memiliki 4 bentuk utama, seperti gambar di bawah ini!
Gambar 7 : bentuk-bentuk livhenes

1. Crustosa, bentuk menyerupai kerak yang menempel pada tempat tumbuhnya
2. Squamulosa, bentuk bergerombol agak pipih menyerupai kerikil kecil
3. Foliosa, bentuk menyerupai daun, dengan lembaran pipih

4. Fruticosa, bentuk menyerupai semak dengan gerombolan benang atau ranting-bercabang halus.

meskipun memiliki banyak variasi pada bentuk, semua lichenes memiliki kesamaan dalam struktur anatominya. Sebagian besar tubuh lichenes terbentuk dari benang-benang jamur. benang-benang ini membungkus sel-sel alga.

Pada permukaan luar, yang merupakan tempat terjadinya kontak dengan lingkungan, benang atau hifa jamur membungkus sel-sel alga dengan rapat membentuk korteks. Kerapatann korteks berfungsi untuk mencegah masuknya organisme lain dan berguna untuk membantu mengurangi intensitas cahaya matahari yang dapat merusak sel-sel alga.

Sel-sel alga tersebar dibawah korteks yaitu didalam lapisan dimana benang-benang jamur tidak terlalu rapat. Hal ini mirip dengan struktur anatomi daun dimana sel-sel fotosintetik dikemas dengan posisi renggang yang memungkinkan sirkulasi udara.

Dibawah lapisan alga disebut medula, yaitu lapisan tenunan longgar dari hifa jamur. Pada lichenes tipe foliosa, terdapat struktur korteks tambahan dibawah medula, tetapi lichenes tipe crustosa dan Squamosa medulanya berada persis dibagian permukaan substrat tempatnya melekat. ketika dewasa lichenes menghasilkan tubuh buah yang akan menghasilkan spora.


  

Gambar 8 : Struktur tubuh Lichenes

Berikut struktur anatomi lichenes lainnya:
Gambar 9 : irisan melintang lichenes

Bagaimana cara Lichenes bereproduksi?

Lichenes berkembang biak dengan dua cara yaitu:
1. Alat reproduksi jamur menghasilkan spora. Jika spora jamur ini jatuh ditempat yang lembab akan berkecambah dan tumbuh menjadi benang hifa baru. jika benang hifa ini bertemu dengan sel-sel alga, maka lichenes baru mulai terbentuk.

2. Reproduksi aseksual . Reproduksi aseksual dari lichenes dilakukan dengan cara fragmentasi, dimana sebagian tubuh lichenes terputuhs, dan fragmen ini tumbuh menjasi lichenes baru. Reproduksi aseksual lainnya yaitu dengan membentuk soredia, yaitu suatu struktur mikroskopis yang terdiri atas beberapa sel alga yang diselimuti oleh hifa jamur. setiap soredium berkecambah membentuk lichenes baru. potongan lichenes dan soredia dapat disebarkan dengan jarak yang jauh oleh angin.


Bagaimana Lichenes digunakan sebagai Indikator?

Lichenes menyerap air dan mineral dari air hujan secara langsung dari atmosfer, melalui seluruh permukaan tubuh mereka. Hal ini membuat mereka sangat sensitif terhadap polutan di udara. Oleh sebab itu populasi lichenes sangat sedikit di sekitar pusat-pusat industri atau kota-kota besar. Jenis polutan yang berbahaya bagi keberadaan lichenes adalah sulruf dioksida, yaitu gas polutan yang dihasilkan dari asap pabrik dan emisi kendaraan bermotor.

Lichenes memiliki toleransi yang beragam terhadap polutan, oleh sebab itu mereka dapat dijadikan sebagai indikator biologi yang baik untuk menunjukkan tingkat polusi udara yang terjadi. Hal ini berati mereka mampu memberikan informasi tentang kualitas udara dan air di lingkungan. Reaksi  lichenes terhadap polutan sangat beragam tergantung pada polutan. beberapa reaksi lichenes terhadap polusi dapat dilihat dari perubahan warna tubuh dari abu-abu ke kuning orange. perubahan tersebut disebabkan lichenes menyerap partikel belerang oksida. Pada kasus lain warna lichenes berubah menjadi abu-abu gelap yang mengindikasikan bahwa mereka berada pada udara dengan kelembaban yang rendah.

Bagaimana manfaat dari Lichenes?
Kegunaan Lichenes telah diketahui selama berabad-abad yang lalu. Sebelum munculnya pewarna modern seperti saat ini, dulu lichenes banyak dimanfaatkan masyarakan sebagai pewarna pakaian. jenis lumut yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda pula, dan dapat dicampur-campur untuk menghasilkan beragam variasi warna lainnya.

Lichenes dapat dimanfaatkan sebagai lakmus yang digunakan sebagai indikator asam atau basa. Beberapa species memiliki sifat antibiotika, yaitu jenis lichenes yang menghasilkan asam lichen yang lebih efektif dibandingkan antibiotika penicilin.

Anatomi dasar Lichenes


1. Korteks atas : pendek, hifa tebal, menempel erat membentuk lapisan  pelindung.
2. Lapisan fotosintetik : merupakan lapisan yang berisi sel-sel alga yang terdapat pada lapisan bawah korteks.
3. Pith/empulur : untaian longgar hifa yang menjaga kelembaban udra
Korteks bawah : sama seperti korteks atas  yang berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada di dalamnya
4. Rhizoma : kumpulan benang hifa yang berbentuk sebagai penahan tubuh.