Mekanisme Evolusi
Evolusi pada makhluk hidup terjadi antara lain karena adanya:
1. Variasi genetik
2. Seleksi alam
2. Seleksi alam
Variasi genetik terjadi oleh dua sebab utama, yaitu:
1. adanya mutasi gen
2. adanya rekombinasi gen-gen dalam satu keturunan.
2. adanya rekombinasi gen-gen dalam satu keturunan.
Rekombinasi gen
terjadi karena gen-gen berpasangan secara bebas pada waktu pembentukan gamet.
A. MUTASI GEN
Mutasi gen menyebabkan terjadinya penyimpangan sifat-sifat individu dari sifat yang normal. Terjadinya mutasi ini ada yang dipengaruhi oleh faktor luar, dan ada juga yang dipengaruhi oleh faktor dalam (rekombinasi gen-gen).
Mutasi gen yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar mempunyai 2 sifat, yaitu:
1. Jarang terjadi, sebab tidak setiap rekombinasi gen menyebabkan mutasi
2. Kebanyakan tidak menguntungkan
2. Kebanyakan tidak menguntungkan
Sekalipun demikian, mutasi ini tetap merupakan salah satu mekanisme evolusi yang sangat penting, termasuk dalam hal pembentukkan species baru dengan sifat-sifat yang lebih baik.
Jadi jika mutasi kita tinjau selama periode evolusi dari suatu species, maka tetap akan mendapatkan angka mutasi yang besar.Hal ini terjadi karena:
1. Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen
2. Setiap individu mampu menghasilkan beribu-ribu bahkan berjuta-juta gamet dalam satu generasi
3. Jumlah generasi yang dihasilkan oleh suatu species selama kurun waktu species itu ada banyak sekali.
2. Setiap individu mampu menghasilkan beribu-ribu bahkan berjuta-juta gamet dalam satu generasi
3. Jumlah generasi yang dihasilkan oleh suatu species selama kurun waktu species itu ada banyak sekali.
Berdasarkan hal tersebut maka angka laju mutasi pada setiap species dapat diketahui. Angka laju mutasi adalah angka yang menunjukkan berapakah jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh satu individu dari suatu species.Sebagai contoh data sebagai berikut:~ Angka laju mutasi per gen = 1 : 100.000
~ Jumlah gen dalam satu individu yang mampu bermutasi = 1000
~ Perbandingan mutasi yang menguntungkan dengan mutasi yang merugikan = 1 : 1000
~ Jumlah gen dalam satu individu yang mampu bermutasi = 1000
~ Perbandingan mutasi yang menguntungkan dengan mutasi yang merugikan = 1 : 1000
~ Jumlah populasi setiap generasi = 200 juta
~ Jumlah generasi selama species itu ada = 5000
~ Jumlah generasi selama species itu ada = 5000
Pertanyaan yang muncul adalah berapakah kemungkinan terjadinya mutasi yang menguntungkan selama species itu ada?
Jawab:
Jumlah mutasi gen yang menguntungkan yang mungkin terjadi adalah:
Jumlah mutasi gen yang menguntungkan yang mungkin terjadi adalah:
~ Pada satu individu = 1/100.000 x 1000 x 1/1000 = 1/100.000
~ Pada tiap generasi:1/100.000 x 200.000.000 = 2000
~ Selama species itu ada (5000 generasi) 2000 x 5000 = 10.000.000
Jadi terbukti, sekalipun mutasi tersebut jarang terjadi dan mutasi yang menguntungkan sangat kecil kemungkinannya, tetapi jika ditinjau selama periode evolusi suatu species maka kemungkinan terjadinya mutasi yang adaptif akan tetap besar.
Ada tiga fakta penting yang muncul pada peristiwa mutasi, yaitu:1. Mutasi muncul secara spontan dan tidak di arahkan oleh alam
2. Mutasi dapat terjadi lagi pada mutan
3. Mutasi pada umumnya merugikan organisme yang mengalaminya.
Video Pembelajaran konsep Mekanisme Evolusi di link berikut
B.
FFREKUENSI GEN DALAM POPULASI
Pembahasan Soal kesetimbangan gen dalam populasi (hukum Hardy Weinber) untuk gen-gen terpaut kromosom seks
Disamping
ketiga faktor di atas, species baru juga dapat terjadi melalui peristiwa
poliploid yang disebabkan mutasi buatan atau alam.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Mutasi dapat terjadi lagi pada mutan
3. Mutasi pada umumnya merugikan organisme yang mengalaminya.
Video Pembelajaran konsep Mekanisme Evolusi di link berikut
B.
FFREKUENSI GEN DALAM POPULASI
Frekuensi gen adalah perbandingan antara gen yang satu dengan gen lainnya di dalam suatu populsi. Misal suatu populasi mempunyai gen dominan A dan gen resesif a. Kedua gen tersebut sama-sama adaptif. Maka generasi yang bergenotif AA, Aa maupun aa mempunyai daya fertilitas dan viabelitas yang sama.
Misalnya
populsi tersebut dimulai dengan 50% AA jantan dan 50% aa betina, maka
dalam generasi (F1) semua populasi bergenotif Aa.
Apabila
dilakukan perkawinan F1 dengan F1 maka frekuensi
genotif F2 adalah =
25
AA : 50 Aa : 25 aa atau
¼ AA : ½ Aa : ¼ aa
Berdasarkan
perhitungan tersebut maka frekuensi keseimbangan genotif F2 adalah
hasil kali frekuensi gen dari masing-masing induknya, yaitu :
(A
+ a)(A +
a) =
AA + 2 Aa + aa
A2
+ 2 Aa + a2
Demikian pula pada
generasi F3 tetap seperti pada F2 yaitu 1
: 2 : 1. Jadi apabila setiap individu dari berbagai
kesempatan melakukan perkawinan yang sama dan berlangsung secara acak, serta
setiap genotif mempunyai variabilitas yang sama maka perbandingan antara
genotif yang satu dengan yang lainnya dari generasi ke generasi adalah tetap
sama.
B.
HUKUM HARDY-WEINBERG
Hardy nama lengkapnya
Godfrey Harold Hardy adalah seorang ahli matematka Inggris dan Weinberg yang
nama lengkapnya Wilhhelm Weinberg adalah seorang dokter dari jerman. Mereka
secara terpisah menemukan hubungan matematika dari frekuensi gen dalam
populasi, yang kemudian dikenal sebagai Hukum Hardy-Weinberg. Frekuensi gen
dalam populasi adalah perbandingan alela gen tersebut dalam populasi.
Hukum Hardy-Weinberg
menyatakan bahwa frekuensi gen dan genotip dalam suatu populasi akan berada
pada keadaan yang tetap atau konstan (sama) dari generasi ke generasi apabila
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Genotip-genotip
yang ada memiliki viabilitas (kemampuan hidup) dan fertilitas (kesuburan) yang
sama.
2. Perkawinan
antara genotip terjadi secara acak (random)
3. Tidak
ada mutasi dari gen satu ke gen yang lain atau sebaliknya
4. Populasi
harus cukup besar
5. Tidak
terjadi migrasi antar populasi
6.
Tidak terjadi seleksi alam
Apabila frekuensi gen
yang satu dinyatakan dengan symbol p dan alelnya dengan symbol q, maka secara
matematika hukum tersebut dinyatakan sebagai berikut:
p
+ q =
1 atau sama dengan 100%
(p +
q)2 = 1 atau
sama dengan 100%
P2 +
2pq + q2 = 1
atau sama dengan 100%
Pp +
2pq + qq
= 1 atau sama dengan 100%
Dimana:
pp
= alela yang homozigot
pq
= alela heterozigot
qq
= alela homozigot resesif
Video Pembelajaran tentang mekanisme evolusi dan pembahasan soal di link berikut:
Pembahasan Soal kesetimbangan gen dalam populasi (hukum Hardy Weinber) untuk gen-gen alel tunggal
Pembahasan Soal kesetimbangan gen dalam populasi (hukum Hardy Weinber) untuk gen-gen terpaut kromosom seks
C.
PERUBAHAN PERBANDINGAN FREKUENSI GEN
Hukum hardy-weinber tidak selalu
menghasilkan angka perbandingan yang tetap dari generasi ke generasi. Ini berarti
dalam populasi frekuensi gen dapat mengalami perubahan.
Faktor yang menyebabkan perubahan
frekuensi gen adalah :
1. 1. Mutasi
Terjadinya
mutasi pada satu atau beberapa gen akan mengakibatkan adanya perubahan
kesetimbangan gen-gen.
2. 2. Seleksi
alam
Apabila
gen A memiliki viabilitas lebih rendah dari gen a, atau gen A memiliki
mempunyai daya fertilitas lebih baik dari gen a, maka jumlah individu dengan
gen A dalam populasi itu akan bertambah, sedangkan individu dengan gen a akan
berkurang.
Contoh
untuk mutasi gen sekaligus seleksi alam adalah: Didanau buatan AS, selain katak
normal (A) ditemukan pula katak berkaki banyak dan mandul (a). Jika populasi
dari katak (Aa) saling mengadakan perkawinan, berapakah perbandingan genotip AA
: Aa : aa dalam populasi tersebut pada generasi berikutnya bila diketahui:
~ keturunan dari
populasi asal terdiri atas : 27 individu AA, 54 individu Aa, dan 27 aa
~
jumlah perkawina yang terjadi adalah 45
~
jumlah individu yang dihasilkan dari setiap perkawinan adalah 10 individu.
Jawab:
Perbandingan
genotip keturunan populasi asal adalah 27 AA : 54 Aa : 27 aa = 1 : 2 : 1
Perbandinhan
antara individu yang subur (normal) dengan mandul adalah (AA + Aa)
: aa =
(27 + 54) : 27 = 81 : 27 = 3 : 1
Berarti
dari seluruh individu yang normal (subur) terdiri atas 1/3 bergenotip AA dan
2/3 Aa. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya perkawinan antara induk-induk
tersebut adalah:
1/3 AA
|
2/3 Aa
|
|
1/3AA
|
1/9 AA x AA
|
2/9 AA x Aa
|
2/3Aa
|
2/9 AA x Aa
|
4/9 Aa x Aa
|
Karena
jumlah perkawinan adalah 45 maka jumlah perkawinan antara:
AA x
AA = 1/9 x
45 = 5
AA x
Aa = 2/9
x 45 = 10
Aa x
AA = 2/9
x 45 = 10
Aa x
Aa = 4/9
x 45 = 20
Setiap
perkawinan menghasilkan 10 individu untuk masing-masing genotip:
Tipe
perkawinan
|
Jumlah
perkawinan
|
Jumlah
individu yang diturunkan
|
||
AA
|
Aa
|
aa
|
||
AA
X AA
|
5
|
50
|
-
|
-
|
AA
x Aa
|
10
|
50
|
50
|
-
|
Aa
x AA
|
10
|
50
|
50
|
-
|
Aa
x Aa
|
20
|
50
|
100
|
50
|
Jumlah
|
45
|
200
|
200
|
50
|
Jadi
perbandingan genotip AA : Aa : aa =
200 : 200 : 50 = 4 : 4 : 1
3. 3. Migrasi
(emigrasi dan Imigrasi)
Migrasi
menyebabkan frekuensi gen akan berubah
Contoh:
Xylopa
nobilis (kumbang) antara daerah manado dengan kepulauan sangihe.
Kumbang-kumbang di dua daerah tersebut menunjukkan perbedaan genetika. Karena
sesuatu hal, kumbang kayu di pulau sangihe bermigrasi ke manado. Pada kumbang
tersebut terjadi interhibridisasi sehingga terjadi perubahan frekuensi gen pada
generasi selanjutnya.
4. 4. Rekombinasi
dan seleksi
Rekombinasi
merupakan penggabungan gen-gen melalui perkawinan silang. Genotip rekombinan
tidak sama dengan induknya. Sehubungan dengan itu rekombinasi gen menimbulkan
perubahan gen pada generasi berikutnya.
5. 5. Perubahan
alam sekitar.
Perubahan
alam sekitar dan adanya mekanisme isolasi dapat menyebabkan populasi dari
species terpisah, akhirnya berkembang menjadi species-species baru.
Contoh:
~
Xylopa nobilis pulau sangihe dengan Xylocopa nobilis di menado
~
Burung finch di kepulauan Galapagos dengan burung Finch di daratan Amerika
Selatan
D.
TIMBULNYA SPECIES BARU
Persebaran organisme
di muka bumi ini sangat merata. Kadang-kadang antara satu individu satu
dan individu lain yang sejenis tidak saling bertemu karena adanya penghalang
tertentu.
Alfred Russel Wallace
mengungkapkan suatu pola mengenai penyebaran organisme. Adanya barrier menyebabkan
kelompok-kelompok organisme yang saling terpisah dan tidak melakukan
interhibridisasi, sehingga bila terjadi terus menerus akan menyebabkan
terjadinya isolasi reproduksi dan menyebabkan adanya organisme endemis.
Penyebaran organisme
terjadi karena asal usul species organisme, migrasi organisme tersebut pada
masa silam dan terdapatnya barrier (rintangan atau sawar) yang ditemuinya.
Barrier ini dapat berupa lautan, gunung, gurun, iklim dan interaksi satu sama
lainnya. Adanya barrier tersebut mencegah terjadinya penyebaran organisme di
permukaan bumi.
Isolasi repruduksi, barier (hambatan) geografik dapat
memungkinkan terjadinya permisahan dua populasi (allopatric): Hal tersebut
terjadi karena adanya penimbunan pengaruh faktor-faktor luar (ekstrinsik) yang
menyebabkan terjadinya isolasi faktor-faktor intrinsik. Keadaan ini
memungkinkan terjadinya isolasi reproduksi, meskipun kedua populasi tersebut
berada dalam satu lingkungan kembali (sympatric).
Macam-macam
mekanisme isolasi intrinsik adalah:
~
mekanisme yang mencegah/menghalangi terjadinya perkawinan,
~
mekanisme yang mencegah terbentuknya hibrida,
~ mekanisme yang mencegah kelangsungan hibrida
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya
species baru disebabkan oleh 3 hal utama yaitu:
1. 1. Isolasi
Geografis
Terjadinya
species baru disebabkan karena karena dua populasi yang berasal dari satu
species yang sama terisolir oleh faktor-faktor geografis (samudra, gunung)
sehingga menghambat terjadinya interhibridisasi antara individu-individu dalam
satu populasi. Hal ini lebih dikenal dengan istilah isolasi reproduksi.
2. 2. Isolasi
reproduksi
Dua
populasi yang berbeda menghuni tempat yang sama dinamakan populasi simpatrik.
Faktor yang menghambat atau menghalangi terjadinya interhibridisasi antara
populasi simpatriks disebut sebagai isolasi reproduksi.
Isolasi
reproduksi disebabkan karena faktor-faktor berikut:
a.
Isolasi ekologi
Terjadi apabila dua species simpatrik
(habitat sama) tidak dapat melakukan interhibridisasi karena kondisi habitat
yang berbeda.
b.
Isolasi musim
Terjadi apabila dua species simpatrik tidak
dapat melakukan interhibridisasi karena masing-masing species mempunyai masa
pemakasan kelamin yang berbeda.
Pinus radiata
dan Pinus muricata keduanya terclapat di beberapa tempat di California
dan tergolong simpatrik. Kedua jenis Pinus tersebut dapat disilangkan tetapi
perkawinan silang ini boleh dikatakan tidak pernah terjadi di alam. Hal ini
disebabkan karena perbedaan masa berbunga Pinus radiata terjadi pada awal
Februari sedang Pinus muricata pada bulan April. Berikut ini adalah
contoh empat jenis katak yang tergolong pada genus Rana. Meskipun hidup di
daerah yang sama tetapi tidak terjadi persilangan, karena perbedaan masa aktif
perkawinan.
c.
Isolasi tingkah laku
Terjadi apabila dua species simpatrik tidak dapat
melakukan interhibridisasi karena pola tingkah kawinnya berbeda.
Pada
berbagai jenis ikan ternyata kelakuan meminang ikan betina oleh ikan jantan
berbeda. Sebagai contoh diambil 2 perbandingan sebagai berikut :
Yang
satu : membuat sarang dengan 2 lubang untuk masuk
dan keluar, sarang digantungkan pada tumbuhan air.
Yang lain
: pada sarang hanya ada satu lubang ialah tempat masuk
saja, sarang dibuat pada dasar kolam
d.
Isolasi mekanik
Terjadi apabila dua species simpatrik tidak
dapat melakukan interhibridisasi karena bentuk morfologi alat kelamin yang
berlainan.
Yang dimaksud dengan isolasi mekanik
adalah hal yang menyangkut struktur yang berkaitan dengan peristiwa
perkawinan itu sendiri. Misal bila hewan jantan dari suatu spesies jauh lebih
besar ukurannya daripada jenis betina.
Atau jika alat kelamin yang jantan
mempunyai bentuk yang sedemikian rupa sehingga tidak dapat cocok dengan alat
kelamin yang betina. Pada beberapa makhluk bentuk alat kelamin itu sedemikian
rupa hingga dalam hal ini berlaku apa yang disebut sistem "lock and
key" (kunci dan gembok), tetapi pada kebanyakan makhluk tidaklah demikian.
Pada hewan kaki sejuta yang termasuk
genus Brochoria dijumpai bahwa bentuk alat kelamin pada yang jantan
berbeda-beda hingga sering digunakan sebagai titik tolak untuk klasifikasi,
tetapi pada yang betina bentuknya serupa.
Isolasi mekanik semacam ini pada
tumbuhan ternyata lebih berpengaruh dibanding dengan pada hewan, terutama yang
berkaitan dengan hewan penyebar serbuk sari. Seperti disinggung di muka tentang
adaptasi maka ada kekhususan bentuk bunga dalam hubungannya dengan hewan
penyebar serbuk sari.
e.
Isolasi gamet
Terjadi apabila dua species simpatrik tidak
dapat melakukan interhibridisasi karena sel-sel kelamin jantannya tidak
mempunyai viabilitas dalam saluran reproduksi betina
Sebagaimana diketahui peristiwa
penyerbukan tidak tentu mengakibatkan peristiwa fertilisasi. Pada percobaan
menggunakan Drosophila virilis dan Drosophila americana, dengan
inseminasi buatan maka sperma dari jenis jantan tidak dapat mencapai sel telur
karena tidak dapat bergerak sebagai akibai adanya cairan penghambat dalarn
saluran reproduksi. Pada spesies Drosophila lain mekanismenya berbeda;
pada waktu sperma masuk dalam saluran reproduksi, saluran tersebut membengkak
hingga sperma-sperma tersebut mati. Peristiwa isolasi garnet juga dijumpai pada
tanaman tembakau dalam hal ini meskipun serbuk sari sudah diletakkan pada
stigma tetapi tidak terjadi fertilisasi karena inti dari serbuk sari tersebut
tidak dapat mencapai inti telur dalam ovula.
f. Terbentuknya bastar mandul
Terbentuknya bastar mandul apabila dua
species simpatrik menghasilkan keturunan (bastar) yang mandul atau dapat
menghasilkan keturunan.
Hasil perkawinan antara kambing dan
biri-biri, berupa keturunan yang steril (mandul). Peristiwa lebih lanjut lagi
dapat terjadi, bahwa hibrida yang terbentuk dapat hidup dengan normal ternyata
steril. Contoh lain kita jumpai pada perkawinan silangan kuda dan keledai.
Keturunannya selalu steril karena sesungguh tidak terjadi pertukaran gen
g. Terbentuknya bastar mati bujang
Terjadi apabila dua
species simpatrik menghasilkan bastar yang mati secara prematur
3. 3. Domestikasi
Domestikasi
adalah membentuk hewan ternak dari hewan liar dan tanaman budidaya dari
tumbuhan yang semula liar. Pada hakikatnya domestika adalah memindahkan
makhluk-makhluk hidup dari habitat aslinya ke lingkungan baru yang diciptakan
manusia.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LEMBAR
KERJA SISWA
HUKUM
HARDY-WEINBERG
Pendahuluan
Sifat-sifat pada
manusia diwariskan kepada keturunannya mengikuti pola tertentu. Sifat-sifat
tersebut diwariskan melalui gen yang terdapat di dalam sel kelamin. Komposisi
gen seseorang disebut genotip.
Untuk mengamati
genotp seseorang, diperlukan data tentang fenotipnya, yaitu sifat fisik yang
tampak dan dapat diobservasi. Fenotip ada yang dengan mudah diobservasi
menggunakan mata biasa, namun ada juga fenotip yang memerlukan alat atau bahan
tambahan untuk menentukkanya. Misalnya sifat perasa PTC, golongan darah,
kekebalan dan sebagainya
Menurut hokum
Hardy-weinberg, bila antara genotip-genotip di dalam populasi tidak berubah
dari generasi ke generasi, maka frekuensi genotipnya dalam keadaan seimbang.
Bila gen yang
seimbang itu A dan a, maka menurut hukum Hardy-weinberg:
AA + 2Aa
+ aa
= 1 atau A2 + 2
Aa +
a2 = 1
Sedangkan
A +
a = 1
Contoh
bila orang albino yang bergenotip aa (a2) berjumlah 25 orang dalam 10.000
orang, maka frekuensi gen a = 25/10.000 = 5/100
= 0.05.
Karena
A +
a = 1, maka frekuensi gen A =
1 - 0.05
= 0.95
Frekuensi
genotip AA : Aa : aa =
(0.95)2 + 2 (0.95
x 0.05) +
(0.5)2 = 0.9024
+ 0.095 +
0.25.
Individu bergenotip
AA =
0924/10.000 x 10.000 = 9024
Individu bergenotip
Aa =
95/1000 x 10.000 = 950
Berikut ini adalah
beberapa kegiatan yang akan mengajak kamu untuk menentukan berbagai sifat yang
dimiliki seseorang, kemudian berdasarkan pada sifat itu kamu akan menentukan
frekuensi genotip di dalam populasi kelas mu.
Tujuan kegiatan:
1. Menghitung frekuensi gen di dalam
populasi kelas
2. Mengkomunikasikan data tentang
frekuensi genotip di dalam kelasnya dalam bentuk grafik
Aktivitas:
Tugas a:
Sifat mampu menggulung lidah (gambar 1) ditentukan oleh gen G yang dominan terhadap sifat tidak mampu menggulung lidah (g)
Gambar1: Ciri individu yang mampu menggulung lidah |
Seorang yang tidak mampu menggulung lidah memiliki
genotip gg (homozigot resesif), sementara yang mampu menggulung lidah memiliki
dua kemungkinan genotip, yaitu GG (homozigot dominan) dan Gg (heterozigot).
Lakukanlah pengamatan terhadap seluruh temanmu
yang ada dalam kelas. Mulailah mengamati teman yang ada dalam satu kelompok,
kemudian baru ke teman dalam kelompok lainnya. Caranya suruhlah masing-masih teman
anda itu menggulung lidahnya seperti ditunjukkan pada gambar 1 di atas.
Catatlah jumlah siswa yang menunjukkan sifat
tersebut di atas pada tabel 1
Tabel 1
FREKUENSI KEMAMPUAN MENGGULUNG
LIDAH
Kelompok
|
Jumlah siswa
|
||
Dapat menggulunglidah
|
Tidak dapat menggulung lidah
|
Total
|
|
1
|
|||
2
|
|||
3
|
|||
4
|
|||
5
|
|||
Jumlah
|
…………………………….
|
……………………………………
|
………………………..
|
1. Berdasarkan
data yang telah kamu tulis pada tabel 1, rangkumlah data mu pada tempat berikut
ini dengan menulis yang ditanyakan:
- Jumlah populasi (jumlah
seluruh) siswa = ………………………………………………………
- Jumlah siswa yang dapat
menggulung lidah = …………………………………………………
- Jumlah siswa yang tidak
dapat menggulung lidah = ……………………………………………
- Genotip siswa yang tidak
dapat menggulung lidah = ……………………………………………
- Genotip siswa yang dapat
menggulung lidah = …………………………………………………
2. Berdasarkan
contoh pada rangkuman materi tentang frekuensi gen, dan data yang telah kamu
kumpulkan pada nomer 4, tentukan :
- Frekuensi genotip GG, Gg,
dang gg
- Jumlah siswa bergenotip GG
- Jumlah siswa bergenotip Gg
- Frekuensi gen G
- Frekuensi
genotip gg
|
Kerjakan tugas ini pada tempat yang disediakan
berikut ini!
Kesimpulan:
Frekuensi
genotip GG = ………………………………………………………………………
Frekuensi
genotip Gg = ……………………………………………………………………....
Frekuensi
genotip gg = ……………………………………………………………………….
Frekuensi
gen G = ……………………………………………………………………….
Frekuensi
gen g = ………………………………………………………………………
Jumlah
siswa yang bergenotip GG = ………………………………………………………....
Jumlah
siswa yang bergenotip Gg =
…………………………………………………………
3. Berdasarkan data hasil perhitungan mu, buatlah grafik balok yang menyajikan data
tentang frekuensi genotip teman sekelasmu!
|
1 komentar:
Kelas
Posting Komentar