01 Juni 2009

"the best Innovative Teacher"

Sedikit catatan perjalananku ketika mengikuti Regonal Innovative Teacher competition tingkat asia pacific di kuala Lumpur, Malaysia tanggal 25 – 30 mei 2009. Kegiatan bersejarah dalam hidupku ini akhirnya menghantarkan aku menjadi the best Innovative teacher from Indonesia untuk tingkat regional asia pasifik.
Foto dibawah ini saat aku menerima penghargaan the winner Indonesia

Kalo yang dibawah ini foto dengan pemenang dari negara lain dengan menteri pendidikan malaysia

ini foto satu lagi, coba cari ... aku yang mana?

Hari pertama 25 mei 2009
Kendaraan transport menjemputku lebih pagi dari biasanya, jam 6 pagi sudah stand by di depan rumahku, setelah pamit dengan kedua anakku dan suamiku, mobil meluncur untuk mengambil penumpang berikutnya. Menurut supir kenpa dia mesti menjemputku lebih pagi, karena hari ini yang minta dijemput amat banyak yaitu 10 orang. ‘mungkin bisa 3 kali angkutan baru selesai” begitu katanya.
Di dalam pesawat secara kebetulan aku satu tempat duduk dengan bu Peni yang saat itu akan control ke Surabaya. Ternyata kalau ada teman perjalanan terasa singkat, tidak terasa sudah tiba di bandara sepingggan Balikpapan.
Kami berpisah di sepinggan, selanjutnya aku segera cek ini, karena pesawat yang akan membawaku ke Jakarta take of jam 8.55. Akhirnya aku bisa lagi merasakan naik pesawat Garuda setelah lebih dari 6 tahun jika bepergian selalu menggunakan pesawat lain (maksudnya cari yang murah meriah gitu …)
Aku tiba di Jakarta jam 10.10, dan langsung ku hubungi temanku dari Jogya yang katanya juga mendarat pada jam yang sama denganku. Ternyata temanku masih dalam perjalanan. Selang 15 menit temanku sudah medarat dan kita sama-sama menuju hotel atlit century di Jakarta. Kita berdua sepakat memutuskan untuk naik taksi Blue bird ke hotel tempat dimana kita akan dikumpulkan sebelum berangkat ke kuala Lumpur. Mahal juga lho argo taksi sukarno Hatta ke hotel Atlet century 96 ribu, bayar tol 21 ribu, dan bayar ongkos carter 9 ribu.
Sampai di hotel atlet century, kedatangan kami sudah ditunggu oleh staf Microsoft, kami disuruh istirahat dulu di lobby hotel sambil menunggu teman-temanku 8 orang lagi. Oh ya untuk tahun 2009 ini Microsoft Indonesia memberangkatkan 10 guru dari seluruh Indonesia. Kami bersepuluh terpilih untuk mengikuti RITC 2009 di Kuala Lumpur Malaysia, berdasarkan hasil seleksi yang telah dilakukan oleh Microsoft bekerja sama dengan ICT watch dan detikinet, dalam even National Innovative teacher Competition tahun 2008 di jogya.
Ini loh daftar rangking guru terinnovative versi Microsoft Indonesia
1. Dinda nauli nasution dari Depok Jakarta
2. Herfen Suryati dari Bontang Kalimantan Timur
3. Sesmon TB dari Tapanuli Sumatra utara
4. Setiyana dari Bandongan jogyakarta
5. Priyono dari papua
6. Made Nuryadi dari Makasar Sulawesi selatan
7. Arief wahyu dari jawa tengah
8. Yusbiyanti dari pangkal pinang
9. Syahriati dari Alor NTT
10. Reni Juwita dari grsik Jawa Timur
Akhirnya jam 14.00 Wib seluruh temanku sudah lengkap dan kami disuguhi makan siang di Hotel Atlit century. Satu hal yang menarik di daftar menu kulihat istilah Lemmon squash sejenis minuman lemon yang ada di Bontang yaitu buah jeruk lemon yang diperas, tambahkan gula secukupnya dan di blender. Karena itu minuman pavorit ku kalau di bontang rasanya agak asam tapi segar. Kulihat teman-temanku mengikuti jejakku memesan minuman tersebut karena tertarik dengan promosiku. Begitu minuman disajikan aku tidak langsung minum, kuselesaikan dulu makanku, kulihat beberapa wajah temanku saat minum lemmon squash tersebut agak berubah. Beberapa komentar mereka “pantes bu herfen tidak gemuk, karena terus minum minuman pelangsing” aku tidak mengerti maksud temanku awalnya, tapi setelah aku minum …. Ala mak …….. uaaaasemmmmm luar binasa, jadi tidak seperti yang kubayangkan. Akhirnya kembali ke selera asal …. Teh lagi aja.
Setelah acara makan siang kami diberikan kunci kamar, aku sekamar bertiga dengan temanku syahriati dari NTT, dan Dinda Nauli dari Jakarta. Ini kali kedua aku nginep di hotel bintang 5 ini, kali pertama saat pemilihan guru prestasi tingkat nasional tahun 2005, aku nginep selama 8 hari.

ini foto ku ambil dari dalam kamar ku di lantai 8 hotel atlet century, bagus juga ya jakarta kalo di lihat dari atas.

Gambar 1: Suasana kamar di hotel atlit centuri
Suasana kamar tertata apik, rapi, bersih dan aku bisa melihat kesibukan lalu lalang Jakarta dari kamar hotel. Jam 4 kami berkumpul lagi di ruang pertemuan, ternyata di ruangan itu telah menunggu Manager Education Microsoft Indonesia, bapak Ananta Gondomono. Beliau memberikan arahan situasional nanti di RITC kuala Lumpur. Satu hal yang amat membekas dan aku salut dengan beliau adalah begitu tingginya penghargaan terhadap kami, dan beliau mampu mengingat nama kami satu persatu walaupun sudah 1 tahun yang lalu kami tidak bertemu dengan beliau. Salut pak Ananta…! Tidak semua pemimpin lho mau tau dan mengenal bawahannya. Istilahnya nggak penting gitu loh ….
Setelah selesai kami bersepuluh berdiskusi, dan kesepakatannya Indonesia harus menjadi team yang kompak dan saling membantu. Malam harinya kita acara masing-masing, aku bersama syahriati jalan-jalan mencari beberapa kebutuhan yang kami rasa masih kurang. Untungnya lingkungan sekitar hotel bukan merupakan suatu yang asing bagiku. Kita berdua jalan kaki sampai ke sogo, tapi yang kita cari nggak ada, aku cuma beli obat-obatan aja buat persiapan kalau-kalau migren ku nanti kambuh.

Keesokan harinya kami bersepuluh sarapan, nama tempat makannya restaurant senayan hotel atlit. Jam 8 kami bersiap berangkat ke airport Sukarno Hata. Ternyata kami tidak sepuluh orang lagi, tapi ada ketambahan 2 orang yaitu juri dari depdiknas Jakarta “Pak Gogot” gitu panggilannya, dan 1 orang siswa dari SMA N 1 padang.
Setiba di terminal 2 Soekarno Hatta, kami antri cek in.

Pak Ananta (Education manager Microsoft) mengurus seluruh administrasi yang diperlukan, dan kami satu persatu dipanggil untuk dibagikan boarding pass dan membagasikan koper masing-masing. Selanjutnya kami menuju ke tempat pembayaran viskal, untungnya semua teman-teman sudah mimiliki MPWP, jadi tidak ada yang dikenai biaya viskal.
Perjalanan kami lanjutkan menuju pintu 6, tempat kami menunggu untuk diberangkatkan ke Kuala Lumpur. Akhirnya jam 11 WIB kami masuk ke dalam pesawat Malaysia Hospitally. Pesawat bergerak meninggalkan Indonesia. Istimewanya semua awak kabin dalam pesawat tersebut semuanya laki-laki, awal perjalanan kami diberi tissue basah, dilanjutkan dengan pemberian makan siang. Tempat makannya unik, berupa kotak persegi panjang dengan pilihan menu nasi atau burger.



ini juga foto ku dalam pesawat menuju ke Kl, yang di depan itu syahriati dari alor dan di tengah Yusbi dari pangkal pinang
Kami tiba di Kuala Lumpur International Airport jam 3.30 waktu setempat. Perjalanan ke kuala lumpur sebenarnya hanya memakan waktu 1 jam 40 menit, tapi karena waktu di Malaysia 1 jam lebih cepat dibandingkan waktu di Jakarta, jadi terasa agak lama.

Bandaranya sangat megah, besar dan bersih, dengan tiang-tiang baja dimana-mana, dan pada tempat pengambilan bagasi terdapat kursi panjang berderet-deret serta tempat-tempat untuk minum, berupa kran yang diberi wadah, sehingga menungkinkan orang untuk minum sepuas-puasnya. Hal ini sih tidak begitu asing, sebab dulu di sekolahku juga ada, tapi sekarang bangkainya aja sudah tidak kelihatan.



Ini foto suasana bandara Internasional Kuala Lumpur, bagus dan bersih ya ...., oh ya masuk ke bandara ini tidak ada bau asap rokok lho, kalau di Indonesia dimana-mana bau asap rokok, walau ruang ac sekalipun. he .... he ....
Setelah mengambil bagasinya masing-masing, kami menuju ke loket tempat penjualan tiket kereta KL train Malaysia, mahal juga harganya 35 ringgit atau kalau di kurs kan sekitar 112 ribu, padahal lama perjalanan hanya 28 menit aja untuk sampai di hotel le meridien. Akhirnya kami sampai di tempat tujuan Hotel le meridian. Wah … hotel bintang lima sangat besar, mewah dan megah.

nah ... ni dia fotonya, hotel le Meridien ini berdampingan dengan hotel Hilton. kadang aku dan teman-teman masuk ke hilton, sekedar ingin tahu, tapi ternyata masih enak di le Meridien, bebas asap rokok.
Kami mengisi form data ulang keikutsertaan, setelah itu kami mendapatkan tas cantik yang didalamnya berisi panduan Kegiatan RITC 2009.

Di hotel ini aku bertiga lagi, tapi personelnya sedikit berubah, syahriati diganti dengan reni juwita. Karena terpesona dengan kamar yang sangat modern, akhirnya kami bertiga agak telat datang ke ruang pertemuan.

nih kamar ku yang lagi berantakan, coba liat deh, kelihatanya sempit, karena tambah 1 extra bad.
Acara pertama pembukaan (wellcome coctail), foto dibawah ini setelah usai acara pembukaan, seluruh peserta ramah tamah dengan berbagai hidangan istimewa. nah .... gambar dibawah ini adalah group Indonesia, nyari tempat khusus agak kebelakang, beberapa teman guru dari malaysia juga ikut bergabung dengan kita.

Pembawa acara keturunan cina, sangat energik dan ramah dia menjelaskan schedule tahap demi tahap hari per hari apa saja kegiatan yang akan kita lalui. Ada dua kegiatan yang akan di lakukan setiap peserta yang utama adalah penjurian poster dan yang kedua adalah field trip. Pada kegiatan field trip kami dikelompokkan dalam beberapa kelompok yaitu (group red, yellow, green, blue) group red terdiri atas red 1, red 2 dan red 3 dengan juga untuk group warna yang lain. Pada pembagian group ini aku termasuk dalam group blue 2,

dengan tema yang sudah ditentukan yaitu ‘The politics of architecture in the design of buildings; historical and cultural preservation; impact of immigrants on a city’.
Setelah selesai acara penyambutan, selanjutnya adalah makan malam, tapi tidak ada nasi, yang ada hanya aneka jenis snack dengan bentuk-bentuk yang unik, bentuk yang menarik dan rasa yang … waw ueeenak tenan! Setelah kenyang, kegiatan masih berlanjut memasang poster, walaupun saat itu jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi kami semua semangat untuk bisa menyelesaikan memasang poster, karena poster Negara lain sudah terpampang sejak kami datang sore tadi.

Akhirnya poster selesai terpasang, mataku sudah tidak dapat diajak kompromi lagi bener-bener udah tinggal 5 watt, aku sangat letih dan ngantuk. Pak Ananta dan pak Gogot ngajak keluar cari makan, aku menolak ingin istirahat aja dikamar, sepertinya teman-teman sekamarku juga demikian, tapi ada beberapa teman lain yang memang kalau belum bertemu nasi menurut mereka belum makan, jadi mereka dengan senang hati tidak menolak jika diajak makan.

nih dia teman-temanku yang perutnya masih longgar he ...he ..., ini makannya jam 11.00 lho udah malem banget. kata pak arief dia pesen nasi goreng ikan asin, tapi asinnya luar binasa, sampai lidahnya ketir dan perih, he... he .... kasian deh loe!

Hari kedua (26 mei 2009)
Hari kedua diawali dengan breakfast di latest Recipe lantai 5, semua jenis masakan ada disini disesuaikan dengan Negara peserta RITC seperti makanan eropa, jepang melayu, cina, dan india. Berbagai jenis salad, aneka jenis buah dari buah naga, plum, kiwi dan masih banyak lagi, aneka jenis es cream waw .... tapi sayang perut ku terbatas jadi tidak semua bisa ku ‘icip-icip’. Ruang makan yang sangat besar dengan daya tamping 150 orang.

Nah .... ini foto aku lagi breakfast, liat tuh dibelakang itu macam-macam variasi makanan, dan aku lagi makan soup 'aneh' tapi enak dan seger, kenapa ku bilang aneh, karena isinya nggak ada yang ku kenal kecuali jamur
Setelah selesai sarapan kami berkumpul di sultan’s ballroom di lantai 6 untuk assemble for field trip. Field trip di awali dengan kunjungan ke Muzium Negara.

seperti ini tampak bagian depan gedung musium

Kalo yang ini ... bagian samping dari musium, gambar lukisan di atas menceritakan sejarah awal mula berdirinya malaysia.

Musium ini menceritakan bagaimana sejarah berdirinya Malaysia, yang konon katanya berasal dari keturunan kerajaan sriwijaya, selanjutnya dijajah Portugal, inggris dan sekarang menjadi Negara persemakmuran Inggris. Penduduknya dari berbagai etnis, melayu, cina, tamil, arab, dan india.Namun banyak yang membuat hatiku kesal saat mengunjungi museum ini,


karena hampir semua seni dan budaya Indonesia di klaim menjadi milik Malaysia, mulai dari angklung, batik, wayang kulit, pembuatan ketupat, bahkan sampai permainanku waktu kecil (congklak)juga berasal dari Malaysia.
Lihat deh gambar di atas itu kan musik tradisional dari daerah jawa barat, tapi ternyata merupakan alat musik tradisional dari daerah kucing malaysia.

Bangunan-bangunan di kuala Lumpur merupakan perpaduan dari gedung konvensional sampai modern. Di kota ini gedung-gedung peninggalan sejarah masih dipertahankan keberadaannya. Coba deh lihat foto dibawah ini!

Pusat kota KL bersih dan udaranya tidak terpolusi masih segar, walaupun panasnya sama seperti Bontang. Informasi dari tour guide kota kuala lumpur dulunya memang sengaja di bangun deretan gedung yang melingkari kota KL oleh inggris dengan tujuan sebagai kota untuk mengontrol dan mengendalikan kota-kota disekitarnya. dan sekarang keberadaan gedung-gedung tersebut tetap dipertahankan keberadaannya.


hampir semua gedung berbentuk pola bangunan kuno, walaupun di beberapa sisi sebelah belakang juga sudah banyak bangunan bertingkat yang menjulang tinggi
Ada yang unik menurut ku saat mengunjungi central market, merupakan pusat penjualan kerajinan seni dan budaya malaysia, ternyata tidak hanya kata per kata dalam membentuk kalimat yang agak janggal di telinga,tapi juga sampai gambar yang terpampang untuk menunjukkan toilet juga unik. Lihat deh foto dibawah ini!

jadi tau nggak, apa bedanya antara toilet di indonesia dengan toilet di malaysia?
Field trip dilanjutkan ke KL Tower yaitu menara dengan ketinggian 421 meter dengan 88 tingkat.

Menara ini sebenarnya menara telekomunikasi tapi juga dirancang untuk wisata karena didalamnya terdapat restoran. Untuk bisa mencapai restaurant kita harus naik lift, pada saat lift bergerak tekanan udara dalam lift agak tinggi sehingga telinga terasa sedikit ‘budeg”.

nah .... seperti ini nih bentuk restauran di dalam KL Tower. berbagai macam variasi makanan ada disini nih, ku cari makanan yang aneh-aneh dan unik yang nggak ada di kota ku, ku cicip satu-satu, ada yang enak, ada yang aneh rasanya, brrr ....

Ini meja tempat kita makan, aku udah ngetekin tempat ini sama teman-temanku dari malaysia, dan korea.
Bentuk ruang makan restoran ini seperti lingkaran, dibagian tengah tersusun tempat-tempat duduk seperti gambar di atas, ada yang bundar, dan ada yang persegi, dan di lingkaran bagian luar atau tepi terus bergerak secara perlahan, maksudnya agar kita bisa melihat seluruh pemandangan kota KL dari atas atas. oh ya ... seluruh dinding restoran ini terbuat dari kaca, jadi agak-ngeri-ngeri gitu deh ngeliat keluar.

Memang bagus pemandangan kota kuala lumpur jika dilihat dari KL Tower, tertata dengan apik dan menarik, tidak ada satupun rumah penduduk yang terlihat hanya gedung-gedung menjulang tinggi hampir mirip dengan singapura.Nih buktinya foto-foto yang kuambil dari atas KL tower, tapi rada burem karena ngejepretnya ada penghalang kaca.


Setelah makan, acara field trip masih berlanjut ke pusat perdagangan dan kesenian Malaysia yaitu kuala Lumpur Central market. Tempat ini merupakan pertokoan yang dominan menjual barang-barang kerajinan seni. Tapi setelah ku kelilingin bentuk-bentuk benda seninya gak jauh beda dengan di Indonesia, ada dompet batik buatan jogya, manik-manik khas kalimantan, baju / bahan songket sumatra, sendal, tas, sepatu ... yah ...masih bagus buatan Indonesia, jadi aku nggak beli apa-apa, yang kubeli cuma gantungan kunci aja. padahal aku udah punya niat mau belikan jaket made in malaysia buat anak-anaku, sepatu dan baju buat suamiku tercinta, dan tas buat oleh-oleh Bu yani, ya ... sayang deh nggak ada yang kebeli, cuma tas buat bu yani yang kebeli.
Ada sedikit penyesalan yang tersisa ketika aku ke pusat perdagangan ini, teman-temanku dari thailand dan korea mereka pada beli teh tarik, mereka bilang rasa teh tarik Kuala Lumpur enak, tapi ngebilanginnya setelah acara field trip selesai. Aku sama dinda temenku dari depok Jakarta pengen bener nyoba tapi udah gak ada waktu. mau tau yang namanya dinda? nih dia fotonya.

kuceritain dikit ya .... Dinda itu guru SD Benakhaer (kalo salah tulis maaf ya ...)dia ngajar IPA dan Bahasa Inggris. orangnya supel, ramah, santun dan cerdas. Guru muda yang satu ini amat sholehah .... alhamdulillah ..... Mudah-mudahan masih banyak bu guru dinda yang lain.
nah ... kalo yang disebelah kanan dinda itu pak Gogot (dari depdiknas jakarta) Juri dari Indonesia, tapi dia tidak boleh menilai tim dari negara sendiri
Akhirnya sampai kembali di hotel, lelah dan letih rasanya... tapi setelah mandi dan sholat badan seperti mendapat energi tambahan, seger lagi bo .... Malam harinya 12 orang 10 temen-temen guru termasuk aku, Pak Ananta (bos Microsoft) dan Pak Gogot (Juri) jalan ke central plaza lagi , eh salah ke ... pusat perdagangan dan seni, disitu aku beli gantungan kunci, T.shirt ala kuala lumpur,dan menara twin. Tapi sebelumnya kami makan malam bersama di salah satu food court. Sebentar ku cari dulu foto-fotonya ... ada gak ya ... ya ternyata gak ada tuh, kebetulan waktu itu kameraku ketinggalan di kamar.
Gak terasa saking asik cari oleh-oleh, udah jam 10, beberapa toko udah mulai tutup, tapi toko yang kita serbu memanfaatkan kesempatan memperpanjang waktu tutup dan masih tetap melayani temen-temen yang masih kekurangan oleh-oleh.
Aku kasian ama dinda, dia agak sedkit kecewa, masalahnya dia beli oleh-oleh dengan harga yang agak sekit mahal dibandingkan yang di beli teman-teman, ternyata di KL juga harus pinter-pinter nawar...
Diperjalanan pulang menuju hotel beberapa teman ngjakin ke twin tower, tapi kulihat jam sudah menunjukkan angka sebelas malam, rasa letih udah mulai merambat, daripada memaksakan diri ... mendingan istirahat aja deh.

Hari ke empat
Acara pagi ini seperti biasa sarapan pagi. Selanjutnya adalah penjurian poster. Di acara ini semua guru dari 15 negara tersebut harus menjelaskan proses pembelajaran innovatif pada juri dan semua pengunjung. Kitapun yang sedang penjurian mempunyai kesempatan untuk menilai konten poster dari negara lain. Wah .... memang bagus-bagus inovasi pembelajaran yang telah mereka lakukan.
Untuk bisa tampil prima saat penjurian poster aku mendapat saran dari Pak Bakrowi, eserta RITC tahun lalu, supaya kita bisa tampil dengan ciri khas daerah kita masing-masing. Saat itu aku bingung aku mau tampil dengan mengusung adat apa? Padang? Jakarta? atau dayak. Akhirnya ku ilih menggunakan baju dayak, itupun dapet pinjaman dari Pak Jun (guru geografi yang pandai menari ....).
Pada saat sarapan memang betul beberapa temanku dari Thailand juga menggunakan baju khas daerahnya, mereka tampak cantik-cantik. Setelah selesai sarapan aku kembali ke kamar dan ganti pakaian. Saat itu aku ragu-ragu .... pake gak ya... baju dayak ini.
Udah dua kali ku copot dan pengen pake baju biasa aja, tapi dinda dan reni ngelarang, pake aja bu... bagus kok. Akhirnya dengan berat hati ku pake juga tu baju..., nih foto ku saat make baju dayak.

Acara penjurian poster untuk Indonesia dimulai Jam 9.30 untuk kelompok primary school, sedangkan untuk kelompok secondary school jam 10.00. Poster yang pertama adalah punya dinda, nih liat gaya dinda saat menjelaskan innovasi pembelajarannya pada juri dari malaysia dan australia.

Setelah dinda, dilanjutkan penjurian ke Reni (orang paling cuek, pedenya tinggi banget dan ngocol) nih foto penjurianya

Setelah reni, penjurian lanjut ke pak made Nuryadi, guru SD Sarowako sulawesi selatan, tapi kayaknya dia gak sempet titip kamera deh, jadi foto-foto saat penjurian gak ada. Ini loh orangnya ...

Selanjutnya penjurian untuk pak priyono guru SD kuala kencana papua. kalo ngeliat pak pri aku ingat komar pelawak deh... tapi pak pri tipenya serius, kalo moto-moto pake Hp nya dia sendiri, jadi susah deh kalo mau kopi hasil jepretannya. lihat deh fotonya:

Setelah pak pri, penjurian dilanjutkan ke Arief, ini ....ni guru yang amat santun, sopan dan amat friendly. Salut aku ama perjuangannya yang gigih meraih cita-cita dan tanggung jawab pada keluarga yang sangat gigih. Semangat terus pak Arief semoga kesuksesan selalu menyertaimu. Ini gaya pak arief dengan bhs inggris yang lumayan Fluently menjelaskan tentang inovasi pembelajarannya
Sekitar jam 9.00 acara opening ceremony di mulai dan di buka oleh (siapa ya ... dan namanya juga siapa aku tidak begitu jelas), sepertinya wakil atau asistem perdana menteri ... waktu itu kurang begitu menyimak.
Nih dia foto-foto opening ceremony

2 komentar:

Unknown mengatakan...

prestasi ibu sungguh heroik pantas untuk dijadikan suri tauladan..

Iffany mengatakan...

subhanallah bu guruku yang satu ini emang TOP BGT...salut buat bu herfen..