Tiga organ tumbuhan yang utama adalah akar, batang dan daun. Seperti yang kita ketahui bahwa organ-organ tersebut disusun oleh jaringan-jaringan yang bekerja sama untuk tujuan atau fungsi yang sama. Demikian halnya dengan jaringan, tersusun atas sejumlah sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama dan membangun fungsi tertentu. Sedangkan sel merupakan unit dasar kehidupan yang tersusun atas atom dan molekul.
Artikel ini mencoba mengupas tentang berbagai jaringan tumbuhan, tempat dan fungsi mereka dalam tanaman. Hal ini penting untuk di kaji sebab ada beberapa variasi dan modifikasi pada jaringan-jaringan tumbuhan tertentu. Jaringan pada tumbuhan di cirikan dan diklasifikasikan berdasarkan struktur dan fungsi mereka. Organ-organ yang dibangun oleh jaringan tumbuhan, tersusun sedemikian rupa membentuk pola-pola tertentu, sehingga memudahkan dalam mengklasifikasikan tanaman. Sebagai contoh tiga pola jaringan dasar yang ditemukan dalam akar dan batang yang berfungsi untuk menggambarkan antara tanaman berkayu dikotil, tanaman herba (batang basah) dicotil dan tanaman monokotil.
Gambar : tanaman Herba |
JARINGAN MERISTEM
Jaringan yang ditandai dengan sel-sel yang terus membelah disebut jaringan meristem atau jaringan meristematik. Di daerah ini sel-sel baru di hasilkan. Sel-sel baru umumnya berukuran kecil, struktur seperti kotak bersisi enam, dengan sejumlah vakuola berukuran kecil, dan inti berukuran besar. Terkadang vakuola tidak terlihat sama sekali. Ketika sel membesar dan dewasa, vakuola akan tumbuh dengan bentuk dan ukuran yang berbeda, tergantung dari jenis selnya. Ukuran vakuola dalam sebuah sel dapat mencapai lebih dari 95% dari total volume sel.
Gambar 2 : Jaringan Meristem |
a. meristem apikal
Meristem apikal terletak di dekat ujung akar dan ujung batang (tunas). Sel-sel baru yang terbentuk di daerah meristem, akan menyebabkan akar dan tunas bertambah panjang.
Pertambahan panjang akar dan batang ini disebut dengan pertumbuhan primer. Contoh: batang pohon akan terus bertambah tinggi.
Setiap meristem apikal akan menghasilkan kuncup daun dan tunas beserta tiga jenis meristem primer: yaitu protoderm, meristem dasar, dan procambium. Meristem primer ini menghasilkan sel-sel yang akan membentuk jaringan primer.
Gambar 3 : Macam-macan jenis Meristem interkalar |
b. meristem lateral
Meristem lateral menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder pada tumbuhan. Contoh dari pertumbuhan ini adalah pertambahan ketebalan batang.
Ada dua macam meristem lateral yaitu pertama adalah kambium vaskular yang biasa disebut kambium saja. Kambium berbentuk silinder tipis bercabang, kecuali pada bagian ujung dimana meristem apikal terdapat, yang berfungsi memanjangkan akar dan batang, pada sebagian besar tanaman perenial (menahun) dan beberapa tanaman herba menahun. Kambium bertanggung jawab untuk memproduksi sel-sel dan jaringan yang dapat meningkatkan ketebalan, atau ketebalan, tanaman.
Kambium gabus, merupakan jenis meristem lateral kedua, bentuknya hampir menyerupai kambium vaskular, tersusun atas sel-sel berbentuk silinder tipis yang berfungsi untuk memanjangkan akar dan batang. Perbedaannya adalah kambium gabus hanya ditemukan pada tanaman berkayu, karena kambium ini menghasilkan kulit kayu.
Keberadaan kambium vaskular dan kambium gabus, menyebabkan adanya aktivitas pembentukan sel-sel dan jaringan baru, aktivitas ini terjadi pada jaringan primer yang telah dibentuk oleh meristem apikal yang telah matang.
c. meristem interkalar
Meristem interkalar ditemukan di rumput dan tanaman sejenis yang tidak memiliki kambium vaskular atau kambium gabus, hal tersebut menyebabkan batang dan akarnya tidak mengalami pembesaran. Tanaman ini memiliki meristem apikal di daerah tempat menempelnya daun yang disebut nodus, pada bagian ini terdapat tiga jenis jaringan meristem. Meristem ini juga akan secara aktif memproduksi sel baru dan menyebabkan pertambahan panjang akar maupun batang. Meristem interkalar menyebabkan pertumbuhan kembali tanaman rumput yang telah di potong.
Gambar 5 : meristem interkalar |
Jaringan Permanen
Ada beberapa jaringan lain pada tanaman tapi tidak aktif memproduksi sel-sel baru. Jaringan ini disebut jaringan nonmeristematic. Jaringan Nonmeristematic terbentuk dari sel-sel yang dihasilkan oleh jarngan meristem dan tersusun menjadi berbagai bentuk dan ukuran tergantung pada fungsi masing- masingdi dalam tumbuhan.
Jaringan non meristematik ini selanjutnya disebut dengan nama jaringan permanen atau jaringan dewasa. Terkadang jaringan nonmeristematik tersusun atas sel-sel dengan bentuk dan ukuran sejenis atau sama, jaringan ini disebut jaringan permanen sederhana, terkadang juga jaringan non meristematik ini disusun oleh berbagai bentuk dan ukuran sel, disebut jaringan permanen kompleks.
Jaringan non meristematik ini selanjutnya disebut dengan nama jaringan permanen atau jaringan dewasa. Terkadang jaringan nonmeristematik tersusun atas sel-sel dengan bentuk dan ukuran sejenis atau sama, jaringan ini disebut jaringan permanen sederhana, terkadang juga jaringan non meristematik ini disusun oleh berbagai bentuk dan ukuran sel, disebut jaringan permanen kompleks.
Jaringan Permanen Sederhana
Ada tiga tipe dasar jaringan permanen dewasa, sesuai dengan jenis sel-sel penyusunnya yaitu:
1. Sel-sel Parenkima, membentuk jaringan parenkima.
Sel-sel parenkim merupakan jenis sel yang paling banyak di jumpai seluruh bagian tubuh tumbuhan. Sel-sel ini umumnya berbentuk bulat, dinding sel yang tipis, dengan banyak sudut atau poligonal dengan 14 sisi, vakuola besar dan mengandung berbagai hasil sekresi termasuk pati atau amilum, minyak, tanin, dan kristal, dinding sel yang tipis, dengan banyak sudut atau poligonal.
Gambar 6: Jsringan Parenkima |
Beberapa sel parenkim mengandung banyak kloroplas terdapat pada jaringan yang ditemukan di daun. Jaringan Parenkima seperti ini disebut dengan nama Klorenkima. Fungsi utama dari jaringan jenis ini adalah untuk fotosintesis, sedangkan jaringan parenkima yang tidak memiliki kloroplas biasanya digunakan untuk penyimpanan makanan atau air. Selain itu, beberapa kelompok sel parenkima yang tersusun rengang dengan ruang-ruang udara yang besar, seperti pada batang tanaman air, (teratai, kiambang, dll) jaringan ini disebut aerenchyma. Sel parenkim dapat menjadi meristematik kembali, yang berfungsi untuk memperbaiki kerusakan pada jaringan tanaman. sel dan jaringan parenkima menyusun sebagian besar dari buah yang dapat dimakan.
2. Sel-sel Collenchyma membentuk jaringan collenchyma.
Sel-sel ini memiliki protoplasma hidup, seperti sel parenkim, dan akan tetap hidup untuk jangka waktu yang lama. Perbedaan utama antara jaringan parenkima dengan kolenkima adalah perbedaan pada ketebalan dinding selnya. sel-sel kolenkima memiliki dinding sel lebih tebal dibandingkan sel-sel parenkima. Pada irisan melintang, sel-sel kolenkima terlihat memiliki penebalan dinding sel tidak merata.
Gambar 7: Jaringan Kolenkima |
Sel collenchyma terletak tepat di bawah epidermis, umumnya dengan bentuk sel memanjang dan dinding sel yang selain lentur juga kuat. Sel-sel parenkima banyak terdapat pada jaringan yang baru tumbuh, memberi kekuatan dan sokongan pada tanaman muda tersebut, memberikan kekuatan pada organ daun dan bunga.
3. Sel-sel Sclerenchyma membentuk jaringan sclerenchyma.
Sel ini memiliki dinding sel yang teba dan kuat terbentuk dari lignin, Sel-sel sclerenchyma yang telah dewasa atau tua merupakan sel mati, secara umum berfungsi memberikan kekuatan dan kelentingan pada organ tumbuhan.
Gambar 8 : Sel-sel jaringan Sklerenkima |
Sel-sel sclerenchyma memiliki dua bentuk yaitu:
a. Sklereid,
merupakan sel-sel sklerenkima yang tersebar merata diseluruh bagian organ tanaman. terkadang sel-sel Sklereid berkelompok atau bergabung dengan jaringan lain. Sebagai contoh adanya sifat seperti pasir pada buah pir, sifat berpasir buah pir ini disebabkan adanya sklereid. sklereid biasanya disebut juga sel-sel batu.
b. serabut,
merupakan sel-sel sklerenchyma yang berhubungan dengan jaringan yang ada di akar, batang, daun dan buah-buahan. Biasanya sel-sel serat lebih panjang dengan rongga kecil di bagian tengah sel. saat ini lebih dari 40 jenis tanaman yang dimanfaatkan serabutnya untuk pembuatan tekstil (bahan pakaian), tali, dan bahan kanvas, semua memanfaatkan serat yang berasal dari sel-sel serabut sklerenkima.
sel-sel dan Jaringan Ekskresi
Hasil dari aktivitas seluler, zat-zat yang terakumulasi dalam sel kadang-kadang dapat merusak protoplasma sel terebut. Oleh karena itu penting bahwa materi-materi ini sebaiknya di isolasi dari protoplasma atau di keluarkan dari dalam tubuh tanaman.
Meskipun sebagian besar materi-materi tersebut adalah bahan yang tidak terpakai, beberapa subtansi merupakan komponen vital untuk menjalankan fungsi normal tubuh. Contoh: minyak atsiri dalam jeruk, resin dalam pinus, lateks/getah karet, opium, nektar, parfum dan hormon tanaman.
Gambar 9 : resin dan getah dari sel-sel eksresi |
Gambar 10: Getah Opium |
Umumnya, sel-sel sekretori berasal dari sel-sel parenkim dan dapat berfungsi sendiri-sendiri atau sebagai jaringan. Terkadang material-material tersebut memiliki nilai komersial yang tinggi.
Jaringan Kompleks
Jaringan yang tersusun lebih dari satu jenis sel, disebut sebagai
jaringan yang kompleks. Xilem dan floem adalah dua jaringan kompleks yang paling penting dalam tanaman, fungsi utama dari jaringan ini adalah transportasi air, ion, zat makanan terlarut di seluruh tubuh tumbuhan. Meskipun beberapa jaringan yang kompleks dihasilkan oleh meristem apikal, sebagian besar tanaman berkayu diproduksi oleh kambium vaskuler dan sering dihubungkan sebagai jaringan pembuluh.
Jaringan kompleks lainnya termasuk epidermis dan periderm.
Epidermis tersusun atas sel-sel yang menyerupai jaringan parenkima dan berfungsi membentuk penutup atau pelindung untuk semua
organ tanaman.
Epidermis dapat termodifikasi menjadi sel-sel khusus yang memungkinkan gerakan air dan gas masuk dan keluar dari tubuh tumbuhan. kelenjar sekretori, berbagai rambut-rambut halus, sel-sel kristal yang di akumulasi dan terisolasi, dan sel-sel lain yang meningkatkan penyerapan dalam akar.
Periderm sebagian besar merupakan sel-sel gabus dan karena membentuk kulit luar dari tanaman berkayu.
Epidermis dianggap sebagai jaringan kompleks karena kantong-kantong sel parenkima tersebar di seluruh sel epidermis.
Xilem
Jaringan xilem merupakan jaringan tumbuhan yang berbentuk seperti batang pipa pada tanaman. Bayangkan kumpulan batang pipa di sepanjang sumbu utama akar dan batang.
Xilem berfungsi membawa air dan seluruh zat terlarut, yang tersusun atas kombinasi sel parenkim, serabut, saluran, tracheids dan trakea. Tabung panjang terbentuk dari kumpulan sel yang sambung menyambung membentuk saluran, sambungan antar sel masing-masing terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar