07 Juni 2011

Sistem Reproduksi pada Pria

Organ dari sistem reproduksi laki-laki mempunyai fungsi sebagai berikut:
• Untuk menghasilkan, menjaga, dan transportasi sperma (sel reproduksi laki-laki) dan cairan pelindung (semen)
• Untuk mengantarkan semen yang mengandung sperma ke dalam alat genital wanita
• Untuk memproduksi dan sekresi hormon seks pria

Anatomi reproduksi laki-laki termasuk dalam struktur internal dan eksternal.
Apa saja struktur reproduksi eksternal?
Sebagian besar sistem reproduksi laki-laki terletak di luar tubuh manusia. Struktur eksternalnya meliputi penis, skrotum, dan testis.



Penis
Penis adalah organ pada pria untuk melakukan hubungan seksual dan memiliki tiga bagian:
1. akar, yang melekat pada dinding perut.
2. Bagian badan atau batang.
3. Glans, merupakan ujung penis yang berbentuk seperti kerucut.
....Glans, atau disebut juga dengan kepala penis, ditutupi dengan lapisan kulit longgar yang disebut kulup. (Kulit ini kadang-kandang dibuang dalam proses sunat.)
Ujung dari saluran uretra, saluran yang mengangkut semen dan urin, berada pada ujung glans. Pada penis juga terdapat sejumlah ujung syaraf yang sensitif.

Bagian badan penis berbentuk silinder dan terdiri dari tiga bilik. Bilik-bilik ini terdiri dari jaringan khusus seperti spons yang bernama jaringan erektil. Jaringan ini berisi ribuan ruang besar dan dapat diisi dengan darah ketika laki-laki tersebut terangsang secara seksual. Apabila penis terisi dengan darah, ia menjadi kaku dan tegak, yang memungkinkan untuk penetrasi selama hubungan seksual. Kulit penis longgar dan elastis yang memungkinkan perubahan ukuran penis saat ereksi.
Semen, yang mengandung sperma, dikeluarkan (ejakulasi) melalui ujung penis ketika laki-laki tersebut mencapai klimaks seksual (orgasme). Ketika penis ereksi, aliran urin diblokir dari saluran uretra sehingga hanya semen yang keluar pada saat orgasme/ejakulasi.

Skrotum
Skrotum adalah kulit berbentuk kantong-kantong longgar yang menggantung di belakang penis dan berisi buah zakar (atau disebut juga testis), serta banyak syaraf dan pembuluh darah. Skrotum berfungsi untuk melindungi dan pengatur suhu testis. Untuk perkembangan sperma secara normal, testis harus berada pada suhu sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Dengan otot khusus pada dinding skrotum yang dapat berkontraksi dan relaksasi. Saat berkontraksi, skrotum dapat mendekatkan testis ke tubuh sehingga menjadi hangat dan sebaliknya saat berelaksasi testis akan menjauh dari tubuh untuk menurunkan suhunya.

Buah Zakar (Testis)
Testis adalah organ berbentuk oval dan berukuran sebesar buah zaitun yang terletak pada skrotum. Kebanyakan pria memiliki dua testis. Testis bertanggung jawab dalam pembuatan hormon testosteron, hormon seks pria yang utama, dan untuk menghasilkan sperma. Dalam testis terdapat gulungan saluran yang disebut dengan tubulus seminiferus. Tubulus ini memproduksi sel-sel sperma melalui proses spermatogenesis.

Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang dan bergulung dan melekat pada bagian belakang testis. Epididimis berfungsi dalam pengangkutan dan penyimpanan sel sperma yang diproduksi oleh testis. Kemudian, epididimis juga bertugas untuk maturasi atau pendewasaan sel sperma, karena sel sperma yang belum dewasa tidak dapat melakukan fertilisasi. Saat terjadi rangsangan seksual, terjadi kontraksi pada epididimis yang membawa sel sperma ke vas deferens.
Apa saja organ reproduksi internal?
Organ internal dari sistem reproduksi laki-laki yang juga disebut dengan organ aksesori, terdiri dari:

Vas Deferens
Vas Deferens adalah saluran berotot yang menghubungkan antara epididimis dengan vesikula seminalis yang terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens mengangkut sperma matang ke uretra untuk persiapan ejakulasi.

Saluran Ejakulasi
Dibentuk dari gabungan antara vas deferens dan vesikula seminalis. Saluran ini berakhir di uretra.

Uretra
Uretra adalah saluran yang membawa urin deri kandung kemih ke luar tubuh. Pada laki-laki, ia mempunyai fungsi tambahan untuk mengeluarkan (ejakulasi) semen ketika pria mencapai orgasme. Ketika penis ereksi, aliran urin diblokir dari saluran uretra sehingga hanya semen yang keluar pada saat orgasme/ejakulasi.

Vesikula Seminalis
Vesikula Seminalis adalah kantong yang menempel pada kandung kemih. Vesikula Seminalis menghasilkan cairan kaya gula (fruktosa) yang berfungsi untuk memberi makan sperma dan membantu dalam mobilitas sperma (kemampuan untuk bergerak). Cairan dari vesikula seminalis memberikan kontribusi terbanyak dalam menambah volume semen pada pria.

Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat adalah kelenjar berbentuk seperti kacang walnut yang erletak dibawah kandung kemih dan dekat dengan rektum. Kelenjar prostat memberikan kontribusi cairan tambahan untuk ejakulasi. Cairan prostat juga membantu memelihara sperma.

Kelenjar Cowperi
Kelenjar bulbouretral, atau kelenjar cowper adalah kelenjar berbentuk seperti kacang Pea dan terletak tepat di bawah kelenjar prostat. Kelenjar ini menghasilkan cairan yang licin dan bening dan bermuara pada uretra. Cairan ini berfungsi untuk melumasi uretra dan menetralisir keasaman yang terjadi akibat sisa-sisa urin dalam saluran uretra.

Bagaimana fungsi sistem reproduksi laki-laki?
Sistem reproduksi laki-laki secara keseluruhan bergantung pada hormon, yang merangsang atau mengatur aktivitas sel-sel atau organ. Hormon-hormon utama yang terlibat dalam fungsi sistem reproduksi laki-laki adalah follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH) dan testosteron.
FSH dan LH diproduksi oleh kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak. FSH diperlukan untuk memproduksi sperma (spermatogenesis), dan LH merangsang produksi testosteron, yang diperlukan untuk melanjutkan proses spermatogenesis. Testosteron juga penting dalam pengembangan karakteristik pria, termasuk massa dan kekuatan otot, distribusi lemak, massa tulang dan dorongan / hasrat seks.

Apakah seorang pria dapat mengalami “Menopause” ?
Menopause adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan akhir dari fungsi normal menstruasi wanita. Seorang wanita menopause ditandai dengan perubahan dalam produksi hormon. Tetapi testis tidak seperti ovarium yang bisa kehilangan kemampuan untuk membuat hormonnya. Seorang pria yang sehat masih dapat memproduksi spermanya pada usia 80 tahun atau lebih.
Di sisi lain, perubahan secara perlahan-lahan pada fungsi testis dapat terjadi pada usia 45 sampai 50 tahun, dan perubahan drastis terjadi ketika memasuki usia 70 tahun. Kebanyakan pria, produksi hormonnya bisa tetap normal meskipun menginjak usia tua. Sedangkan sisanya mengalami penurunan akibat penyakit seperti diabetes.
Selain itu penurunan fungsi testis yang menyebabkan gejala kelelahan, depresi, atau impotensi masih belum jelas kaitannya.

Bisakah “Menopause” pada pria disembuhkan?
Jika kadar hormon testosteron dalam darah rendah, terapi dengan injeksi hormon dapat meringankan gejala seperti kehilangan gairah seks, depresi, dan kelelahan. Namun, hal tersebut dapat memperparah kanker prostat dan aterosklerosis (pengerasan pada arteri).
Sebelum memulai terapi penambahan hormon, seorang peria harus menjalani pemeriksaan fisik lengkap dan uji laboratorium terlebih dahulu. Tetapi manfaat dari terapi ini untuk pria muda masih meninggalkan tanda tanya.

15 Mei 2011

tugas akhir semester 2 kelas x

Buat seluruh siswa-siswi kelas x
berikut disampaikan tugas akhir semester
petunjuk dan cara mengerjakan ada di dalam file
segera download sesuai dengan kelas masing-masing
selamat bekerja
Tugas akhir semester kelas XI IPA 2 Download disini
Tugas akhir semester kelas XI IPA 1 Download disini

Tugas akhir semester kelas XA Download disini
Tugas akhir semester kelas XB Download disini
Tugas akhir semester kelas XC Download disini
Tugas akhir semester kelas XD Download disini


Tugas akhir semester kelas XE Download disini


Tugas akhir semester kelas XF Downloaddisini







http://www.mpcfaculty.net/kevin_raskoff/classes/biology22/4Platyhelminthes.pdf


http://www.angelfire.com/mo2/animals1/phylum/echinodermata.html --> link jabo

02 Mei 2011

Hormon

Sistem saraf mengirimkan pesan listrik untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan tubuh. The endocrine system has a similar job, but uses chemicals to “communicate”. Sistem endokrin memiliki pekerjaan yang sama, tetapi menggunakan bahan kimia untuk "berkomunikasi". These chemicals are known as hormones . Zat kimia ini dikenal sebagai hormon.
Hormon adalah molekul masseger khusus yang disintesis dan disekresi oleh sekelompok sel khusus yang disebut kelenjar endokrin. Disebut kelenjar ini buntu, yang berarti sekresinya dikeluarkan langsung ke dalam aliran darah dan dibawa menuju organ target untuk melakukan aktivitas. Sebagai catatan, bahwa kelenjar endokrin berbeda dengan kelenjar pencernaan (eksokrin) yang memiliki saluran untuk melepaskan enzim pencernaan.
Feromon juga merupakan bahan kimia untuk komunikasi, tetapi digunakan hanya untuk mengirim sinyal ke makhluk hidup lain yang satu species.Seperti Ratu lebah, semut, dan curut yang berhubungan antara masing-masing koloni dengan menggunakan feromon. Studi tentang feromon telah banyak dilakukan, terutama yang berkaitan dengan serangga, dan merupakan dasar bagi pembentukan perangkap bagi bangsa kumbang dan ngengat. Sementara tentang pada manusia belum begitu banyak dipelajari, beberapa studi yang menarik telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir pada pengendalian pheromonal pada siklus haid wanita. Telah ditemukan bahwa di dalam keringat laki-laki atau perempuan yang akan mempengaruhi siklus mesntruasi, jika keringat tersebut di oleskan di bibis bagian atas dekat hidung. Selain itu ada juga bukti lain bahwa pemberian feromon pria pada perempuan dalam minggu-minggu setelah ovulasi / fertilisasi secara signifikan dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan implantasi bayi baru dalam rahimnya. Pada hewan feromon juga digunakan sebagai penanda teritorial seperti urin dan sinyal alarm tubuh.
Setiap bentuk hormon adalah spesifik dan dapat dikenali oleh sel-sel target yang sesuai. Tempat perlekatan hormon pada sel targen disebut reseptor hormon. Beberapa hormon yang datang ke organ target dalam bentuk pasangan antagonis, yang memiliki efek berlawanan, seperti insulin dan glukagon yang memeiliki efek yang berlawanan dalam mengontrol gula darah. Insulin menurunkan kadar gula darah dengan menginstruksikan hati untuk mengambil glukosa dari peredaran darah dan menyimpannya, sedangkan glukagon memerintahkan hati untuk melepaskan beberapa pasokan gula yang disimpan untuk meningkatkan tingkat gula darah. regulasi hormonal Banyak tergantung pada umpan balik untuk menjaga keseimbangan dan homeostasis.
Berdasarkan struktur senyawa kimia pembentukknya, hormon dibedakan atas 3 kelompok yaitu:
1. steroid hormon termasuk prostaglandin yang berfungsi terutama dalam berbagai fungsi perempuan (aspirin menghambat sintesis prostaglandin, beberapa di antaranya menyebabkan "kram") dan hormon seks yang semuanya terbuat dari lipid kolesterol
2. Turunan asam amino (seperti epinefrin) yang berasal dari asam amino, terutama tirosin, dan
3. Hormon peptida (seperti insulin) merupakan kelompok hormon yang paling banyak dan beragam

Kelenjar endokrin manusia terdiri dari:
1. Kelenjar hipofise (kelenjar pituitary)
Kelenjar pituitari disebut "Master of gland" walaupun demikian mekanisme kerjanya di bawah kendali hipotalamus. Bersama-sama dengan hipothalamus berfungsi mengontrol fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Mereka mengeluarkan sejumlah hormon, terutama beberapa yang penting adalah yang mengatur siklus menstural perempuan, kehamilan, kelahiran, dan menyusui (produksi ASI). jenis hormon yang dihasilkan adalah follicle-stimulating hormone (FSH), yang merangsang pengembangan dan pematangan folikel di salah satu indung telur perempuan, dan leutinizing hormon (LH), yang menyebabkan pecahnya folikel (disebut ovulasi) dan pembentukan korpus luteum (badan kuning)dari sisa folikel. Ada sejumlah hormon hipotalamus dan pituitary lain yang mempengaruhi berbagai organ target. Satu jenis hormon non-seks yang sekresikan oleh hipofisis posterior yaitu hormon antidiuretik hormon atau ADH. Hormon ini membantu mencegah pengeluaran kelebihan air oleh ginjal. Ethanol dapat menghambat pelepasan ADH oleh hipofisis bagian antherior, hal ini menyebabkan tubuh kehilangan air secara berlebihan. hal ini juga yang menjadi penyebab mengapa para peminum alkohol sering pergi ke kamar mandi untuk mikturisi. alkohol termasuk senyawa diuretik yang mengganggu produksi ADH, sehingga ginjal lebih banyak menghasilkan urin. Diuretik juga sering dijadikan obat bagi penderita tekanan darah tinggi untuk mengurang volume darah.
Kelompok hormon non-seks lainnya adalah endomorphin, yang termasuk kategori bahan kimia serupa opiat yang berfungsi untuk menghilangkan reseptor rasa sakit. Endorfin secara kimia berhubungan dengan morfin, yang dihasilkan sebagai bentuk respons tubuh terhadap rasa sakit. Respon alami seperti menggosok-gosok daerah yang terkena cedera, seperti jari terjepit, membantu untuk melepaskan endorfin di daerah itu. Orang-orang yang banyak latihan dan mendorong tubuh mereka "sampai muncul rasa sakit" akan merangsang pengeluaran endorfin. di duga bahwa orang-orang yang terus-menerus memaksakan diri untuk berlatih akan menyebabkan kecanduan endomorphin.

Kelenjar Tiroid
Hormon tiroid mengatur metabolisme, yang berkaitan dengan suhu dan berat badan. Hormon tiroid mengandung yodium, yang dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon-hormonnya. Jika seseorang kekurangan yodium dalam dietnya, menyebabkan kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon, sehingga tubuh seseorang tersebut kekurangan hormon tiroksin. untuk mengatasi minimnya produksi hormon tiroksin, maka kelenjar tiroid memperbesar ukurannya dengan tujuan agar produksi tiroksi dapat meningkat, tapi jika kadar yodium dalam tubuh sangat rendah, maka kadar hormon tiroksin yang di produksi masih belum cukup untuk kebutuhan tubuh.

......... masih berlanjut

Catatan sistem syaraf docx download disini
Latihan soal sistem syaraf download disini
materi hormon dalam bentuk ppt download disini

20 April 2011

Pembahasan UN 2011

Paket soal 59
Kode: D15.BIO(IPA)-N-16-2010/2011
1. Perhatikan siklus hidup fasciola hepatika berikut:

telur --> mirasidium --> sporosista --> redia --> serkaria --> metaserkaria --> cacing dewasa
1 ................. 2 ......................... 3 ................... 4 ............... 5 .......................... 6 ..................... 7

fase hidup pada inang sementara dari cacing tersebut adalah ...
A. 1 dan 2
B. 2 dan 4
C. 3 dan 4
D. 5 dan 6
E. 6 dan 7

2. Perhatikan gambar berikut

.... kadal ........................ ular

.....ikan salem .............. ikan tuna

apakah ciri yang sama yang terdapat pada semua hewan di atas?
A. jantung beruang tiga
B. fertilisasi eksternal
C. Kulit tubuh licin
D. Poikiloterm
E. Homoiterm

3. Perhatikan gambar metagenesis lumut berikut

....................... spora
............................!
...........................X
............................!
......................Gametofit

............ Y ................................

................ ........................ ovum

........................ zigot

Bagian yang bertanda X dan Y secara berurutan adalah ...
A. Protalium dan antheridium
B. sporofit dan archegonium
C. prothaium dan archegonium
D. protonema dan antheridium
E. protonema dan archegonium

4. Perhatikan diagram penampang putik berikut:



Embrio terbentuk bila terjadi fertilisasi antara nomor ...
A. 1 dan 4
B. 1 dan 5
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 3 dan 5

5. Berikut adalah ciri-ciri jaringan dan fungsinya pada organ tumbuhan.
....(1) bentuk persegi banyak dan fungsinya sebagai penguat organ yang mengalami perkembangan
....(2) sel tersusun rapat, terdapat stomata yang berfungsi untuk pertukaran gas
....(3) tersusun rapat, tidak ada ruang antar sel, dan berfungsi sebagai transportasi zat
....(4) tersusun dari sel yang tidak beraturan dan berfungsi sebagai cadangan makanan
....(5) terdiri atas serat dan sel batu dan berfungsi sebagai penguat dan pelindung
Pada organ batang, yang termasuk struktur dan fungsi jaringan kolenkima dan sklerenkima secara berturut-turut adalah ...
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (5)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)

6. Organel sel mempunyai ciri-ciri: berbentuk oval, mempunyai 2 lapi membran, membran dalam berlaku untuk memperluas bidang permukaan untuk menyerap oksigen.
Nama dan fungsi organel tersebut adalah ...
A. kloroplas sebagai tempat reaksi terang
B. retikulum endoplasma sebagai penghubung inti dan sitoplasma
C. mitokondria sebagai alat pengeluaran sisa metabolisme
D. kloroplas sebagai tempat pembentukan ATP
E. mitokondria sebagai tempat pembentukkan energi

7. Perhatikan gambar membran sel berikut:


fosfolipid, protein integral, protein perifer secara berurutan adalah ...
A. 1 - 2 - 3
B. 1 - 3 - 4
C. 2 - 3 - 4
D. 2 - 4 - 5
E. 3 - 4 - 5

8. Tingkat pencemaran pada masa sekarang relatif tinggi. air sungai berwarna hitam dan berbau busuk, udara menjadi tidak segar, dan kesuburan tanah menurun. Perubahan lingkungan ini dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan.
akibat dari perubahan lingkungan tersebut adalah ...
A. penyakit karena virus merajalela
B. reproduksi organisme di sungai meningkat
C. keseimbangan alam terganggu
D. kesejahteraan manusia meningkat
E. kehidupan tumbuhan air pada komunitas sungai stabil

9. maaf .... belum sempat ngetik .... kerjaan kuliah juga numpuk sih!!!!

18 April 2011

Kingdom Animalia

The Sponges
Since sponges look like plants, it is understandable why early biologists thought they were plants. Today, we know that sponges are simple, multicellular animals in the Kingdom Animalia, Phylum Porifera. This phylum is thought to represent the transition from unicellular animals to multicellular animals. Sponges have specialized cells, but no tissues or organs. Most (but not all) sponges are asymmetrical and have no definite shape. Sponges, like all animals, are eukaryotic - meaning their cells have a nucleus. Porifera in Latin means "pore-bearer" and refers to the many pores or openings in these animals. Cells around the pores are called porocytes. Color the porocytes red. Because of these pores, a sponge can soak up and release water. At one time, real sponges were used for cleaning and bathing. Today, most are artificially made.
All adult sponges are sessile, meaning they are attached to some surface. Since they cannot move, sponges cannot pursue their food. Instead, they are filter feeders, meaning they obtain their food by straining the water for small bits of food like bacteria, algae, or protozoans.
Sponges exhibit less specialization (adaptation of a cell for a particular function) of cells than most invertebrates. The primitive structure of a sponge consists of only two layers of cells separated by a non-living jelly like substance called mesophyll. Color the mesophyll light purple. The outer layer of the sponge is the epidermis which is made of flat cells called epithelial cells. Color all the epithelial cells (B) of the epidermis pink.
The inner layer, or gastrodermis, consists of choanocytes or collar cells (A) whose function is to circulate water through the sponge. They do this by rotating in a circular motion their flagella which pulls water through the incurrent pore - water then travels out the osculum at the top of the sponge. As water passes through the sponge in this way, cells absorb food and oxygen and waste is excreted. Color the osculum (D) dark blue, the incurrent pores (C) light blue. Color the inside of the sponge where water circulates the same light blue as you colored the incurrent pores. Color all the collar cells (A) red.
In the jelly-like substance, Mesohyl, between the epidermis and the collar cells are cells called amebocytes - because they look like amebas. The job of the amebocytes is to travel around distributing food and oxygen to the cells of the epidermis. Because of the amebocytes, scientists believe that sponges evolved from protists. Color all of the amebocytes (E) green - look for them carefully.
The body of the sponge would collapse if it did not have some type of supporting structure. Some sponges have a soft network of protein fibers called spongin. Others have tiny, hard particles called spicules. Many of these spicules also stick out of the epidermis and provide the sponge with protection. Most sponges have a combination of spicules and spongin, the ratio often determines how soft or hard the sponge is. Search for and color all the pointy spicules (F) brown.

Reproduction for sponges can be accomplished both sexually and asexually. There are three ways for a sponge to reproduce asexually: budding, gemmules, and regeneration. Sponges can simply reproduce by budding, where a new sponge grows from older ones and eventually break off. Color the adult sponge (J) pink and all the buds (G) you can find red. Sponges can also reproduce by regeneration, where missing body parts are regrown. People who harvest sponges often take advantage of this by breaking off pieces of their catch and throwing them back in the water, to be harvested later. Finally, sponges can reproduce by creating gemmules - which is a group of amebocytes covered by a hard outer covering. Gemmules are released from the osculum after an adult sponge dies. Color the gemmule (H) yellow.
Sexual reproduction occurs when one sponge releases sperm into the water. This sperm travels to another sponge and fertilizes its eggs. The larva form will then swim to another location using its flagella where it will grow into an adult sponge. Most sponge species are hermaphrodites; they can produce both eggs and sperm.
Questions:
1. What did early biologists think sponges were? _________________________________________
2. Sponges are in what kingdom and phylum? Kingdom____________________ Phylum_________
3. Are sponges unicellular or multicellular? _____________________________________
4. Are sponges prokaryotes or eukaryotes? _____________________________________
5. Name the two body layers of sponges. _______________________________________________
6. What type of symmetry do sponges have? ____________________________________________
7. Why are adult sponges said to be sessile animals? ______________________________________
8. What do sponges eat? ______________________________________________________________
9. How do sponges get their food? _____________________________________________________
7. How does water enter a sponge? ____________________________________________________
8. What is the job of the amebocyte? _________________________________________________
9. What two substances give the sponge support? ________________________________
10. Tiny sponges growing from the main body of the sponge are called _____________________
11. What is a gemmule? __________________________________________________
12. What is a hermaphrodite? _________________________________________________________
13. What is the jellylike layer called between the gastrodermis and epidermis? ___________
14. What cells move around in the Mesohyl delivering food and oxygen to other cells? ______
15. What part of a collar cell helps pull in water? ________________________________
16. What is another name for collar cells? ______________________________________
17. What level(s) of organization is missing in sponges? ____________________________
18. Name two methods of asexual reproduction in sponges. _________________________
19. Since sponges are hermaphrodites, do they fertilize their own eggs? _______________
20. When do sponges release gemmules? ______________________________________

Color and label the Drawing!


Color and Label the letters on the diagrams!

Buat seluruh siswa kelas X, kerjakan worksheet di atas, untuk mengisi jam Biologi selama liburan!

15 Februari 2011




LKS
PERNAPASAN PADA SERANGGA



Pendahuluan
Serangga bernapas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang kecil setiap ruas-ruas tubuh yang disebut stigma atau spirakel. Udara dari spirakel melewati trakea, menuju ke trakeol dan trakeolus. Trakeolus berukuran halus yaitu 0,1 nano meter, ujungnya berbatasan dengan sel-sel tubuh, sehingga langsung terjadi difusi gas.

Tujuan
1. Membuktikan bahwa pernapasan pada seranga membutuhkan oksigen
2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada serangga pada saat bernapas

Alat dan bahan
1. Respirometer sederhana
2. Timbangan
3. 2 ekor belalang (kumbang, capung, dll)
4. Kristal NaOH / KOH
5. Eosin / Tinta
6. Kapas / tissue
7. Pipet atau sirink

Cara kerja
1. Bungkuslah NaOH dengan tissue atau kapas, dan letakkan dalam tabung respirometer
2. Timbanglah berat 2 ekor serangga dan masukkan dalam tabung respirometer
3. Rangkai alat respirometer kemudian pada ujung pipa kapiler teteskan eosin, tutup dengan ibu jari
4. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 2 menit selama 10 menit
5. Lakukan percobaan yang sama dengan dengan hewan yang beratnya berbeda
6. Catat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan

Gambar Rangkaian Respirometer




Analisis Data
1. Apa yang menyebabkan terjadinya pergerakan pada eosin?
2. Apa fungsi penambahan NaOH/KOH pada perangkat respirometer sederhana tersebut?
3. Apakah ada kaitan antara berat badan serangga dengan kecepatan respirasinya? Jelaskan pendapatmu
4. Apakah ada kaitan antara jenis serangga dengan kecepatan respirasinya?
5. Rumuskanlah kesimpulanmu tentang percobaan ini!



LKS
KAPASITAS VITAL PARU-PARU


Pendahuluan
Bernapas adalah menghirup udara (inspirasi) dan mengeluarkan udara (ekspirasi). Volume udara pernapasan biasa (volume tidal/VT) adalah sebesar 500 cc. Udara komplementer (UK) adalah udara yang masih bisa dimasukkan setelah melakukan inspirasi biasa. Kapasitas vital paru-paru adalah kemampuan maksimal paru-paru dalam menampung udara pernapasan (KV)

Tujuan
1. Mengetahui dan menghitung kapasitas vital paru-paru
2. Membedakan kapasitas vital paru-paru laki-laki dan perempuan
3. Membedakan kapasitas paru-paru olahragawan dan bukan olahragawan

Alat dan bahan
1. Labu erlemayer 1000 ml
2. Selang plastik diameter 2 cm
3. Baskom plastik bundar
4. Tissue

Cara kerja
1. Pasang perangkat percobaan seperti gambar dibawah ini!


2. Isi penuh labu erlemayer dengan air
3. Tiup pipa atau selang air dengan cara hirup napas sekuat-kuatnya dan hembuskan sekencang-kencangnya. (cat: hanya sekali hembusan)
4. Ukur volume udara yang terisi pada gelas erlemayer
5. Ulangi sebanyak 3 kali
6. Catat hasil pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan


Analisis Data
1. Menurut pendapatmumu, apakah kapasitas vital paru-paru mu termasuk kategori yang ideal?
2. Bandingkan rata-rata kapasitas vital antara laki-laki dan perempuan, apakah terdapat perbedaan? Mengapa demikian?
3. Bandingkan rata-rata kapasitas vital olahragawan dengan non olahragawan, apakah terdapat perbedaan? Mengapa demikian?
4. Menurut pendapatmu apakah kapasitas vital paru-paru seseorang dapat di tingkatkan dengan latihan atau olah raga secara teratur? Jelaskan pendapatmu!
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi kapasitas vital seseorang?
6. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini




LKS
PERNAPASAN MENGELUARKAN CO2




Pendahuluan
Bernapas berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan oleh oksigen dan menghasilkan karbondioksida. Seperti reaksi dibawah ini!

Tujuan Percobaan
Membuktikan bahwa proses ekspirasi mengeluarkan gas karbondioksida

Membandingkan kadar CO2 dlm udara dengan CO2 hasil pernapasan

Alat dan bahan
1. Dua buah botol dan beri label A dan B
2. Dua buah pipa kaca dengan diameter0.5 cm
3. Dua buah sumbat gabus berlubang 2 dengan diameter 0.5 cm
4. Air kapur bening

Cara kerja
1. Pasang perangkat percobaan seperti gambar dibawah ini!



2. Sumbat pipa B dengan menggunakan ibu jari, kemudian hirup udara melalui pipa C selama 2 menit
3. Buka sumbat pipa B, kemudian hembuskan napas melalui pipa C, selama 2 menit
4. Bandingkan perubahan air kapur pada botol A dan B

Analisis Data
1. Berdasarkan hasil pengamatanmu tabung mana yang lebih keruh? Mengapa demikian?
2. Mengapa air kapur dapat menjadi keruh? Jelaskan analisamu tentang keadaan ini!
3. Buatlah persamaan reaksi yang terjadi di dalam air kapur tersebut
4. Dengan demikian apa yang menyebabkan kekeruhan pada air kapur?
5. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini!

LKS respirasi Hewan Download disini

05 Januari 2011

Uji Bahan Makanan



UJI MAKANAN


Menunjukkan kandungan nutrient pada berbagai jenis bahan makanan

A. PENDAHULUAN

Bahan makanan: didalamnya terkandung zat makanan seperti Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan garam mineral


Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.

Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makan

an yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:

  1. Lugol / kalium yodida

Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)

  1. Benedict / fehling A dan Fehling B

Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)

  1. Millon / Molisch / Biuret

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein

  1. Sudan III / etanol / kertas buram

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak

  1. Metilen Blue

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C


B. AKTIVITAS

Untuk mengetahui kandungan zat makanan dalam bahan makanan, cermati langkah kerja uji makanan dibawah ini!

Uji karbohidrat

Langkah kerja dan Hasil Pengamatan

Kesimpulan

Iodine / kalium iodide / KI merupakan reagen untuk menunjukkan kandungan amilum/tepung pada suatu bahan makanan. Warna dasar larutan KI orang

e

Langkah kerja:

Tambahkan 2 tetes larutan KI kedalam 2 ml larutan a

milum atau tepu

ng

Hasil pengamatan:

Larutan tepung berubah warna dari warna asal putih keruh menjadi berwarna biru kehitaman


Perubahan warna larutan tepung menjadi biru kehitaman menunjukkan larutan yang diuji mengandung amilum

Uji kandungan gula

Langkah kerja dan hasil pengamatan

Kesimpulan

Benedict, Fehling A dan Fehling B merupakan reagen yang dapat menunjukkan keberadaan glukosa pada suatu bahan makanan.

Warna dasar dari larutan benedict adalah biru tua.

Tambahkan 5 tetes larutan benedict kedalam 2 ml larutan gula.

Panaskan campuran zat tersebut dalam air mendidih selama 5 menit

Hasil penga

matan:

Campuran larutan gula dengan benedict berwarna biru, setelah pemanasan terjadi perubahan warna secara bertahap mulai dari hijau, kuning dan akhirnya menjadi merah bata


Perubahan warna larutan menjadi merah bata menunjukkan bahwa larutan tersebut mengandung glukosa.

Kadar warna merah pada hasil eksperimen menunjukkan kualitas kandungan glukosa dalam larutan.

Uji Kandungan protein

Langkah kerja dan hasil pengamatan

Kesimpulan

Millon / Mollisch / Biuret merupakan reagen yang dapat menunjukkan keberadaan protein pada suatu bahan makanan.

Warna dasar lauran biuret adalah biru

Langkah ke

rja:

Tambahkan 2 ml larutan biuret (larutan KOH 5 % + larutan CUSO4 5 %) kedalam larutan putih telur.

Hasil pengamatan:

Terjadi perubahan warna larutan putih telur menjadi ungu


Perubahan warna ungu pada larutan putih telur menunjukkan larutan tersebut mengandung protein

Uji Kandungan protein

Langkah kerja dan hasil pengamatan

Kesimpulan

Warna dasar larutan millon adalah ungu

Langkah kerja:

Tambahkan 2 ml larutan millon kedalan 2 ml larutan putih telur. Panaskan larutan dalam air mendidih

Hasil Pengamatan:

Terjadi perubahan warna larutan putih telur menjadi merah

Perubahan warna larutan menjadi merah menunjukkan larutan putih telur mengandung protein

Uji kandungan lemak

Langkah kerja dan hasil pengamatan

Kesimpulan

Kertas saring / kertas buram


Langkah kerja:

Teteskan 3 tetes minyak di atas kertas saring

Hasil pengamatan:

Kertas saring menjadi transparan

Timbulnya transparan pada kertas menunjukkan adanya kandungan lemak dalam minyak

Sudan III


Langkah Kerja:

Tambahkan 2 ml larutan sudan III kedalam larutan minyak.

Hasil pengamatan:

Terbentuk lapisan berwarna merah pada permukaan larutan


Lapisan berwarna merah pada permukaan larutan menunjukkan kandungan lemak dalam larutan

Tes Emulsi


Langkah kerja:

Tambahkan 2 ml larutan etannol kedalam larutan minyak

Hasil pengamatan:

Kumpulan minyak yang berada di permukaan larut menjadi emulsi, warna larutan menjadi putih keruh

Larutnya minyak dalam air yang ditunjukkan dengan perubahan warna larutan menjadi putih menunjukkan kandungan minyak dalam larutan