BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran konsep keanekaragaman hayati menurut kurikulum 2006 bertujuan mengembangkan kompetensi siswa dalam mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan dan mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia dan upaya pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam.
Sistem pembelajaran yang baik menurut Johnson (2002) adalah pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya atau yang dikenal dengan Contextual Teaching and Learning (CTL). Hal tersebut akan membantu siswa mengembangkan diri secara optimal, dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat mengakomodasikan pengetahuannya dari pengalaman yang dimilikinya.
Namun sayang sistem pembelajaran tersebut sulit dilaksanakan disebabkan sumber belajar yang berupa lingkungan yang ideal dan bentuk-bentuk variasi pada makhluk hidup jarang dan bahkan sulit di temukan. Apalagi jika sekolah berada pada lingkungan perkotaan, pembelajaran konsep keanekaragaman hayati berupa observasi langsung ke lingkungan tidak mungkin lagi dilakukan.
Sementara itu aktivitas pembelajaran dalam bentuk observasi di lingkungan, tidak semua siswa terlibat dan waktu yang digunakan tidak sebanding dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebagai guru dituntut untuk bisa mendesain dan merancang suatu proses pembelajaran yang dapat mengatasi kendala-kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran.
B. Tindakkan Yang Dipilih
Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam pembelajaran konsep keanekaragaman hayati diantaranya; memperjelas konsep agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi hambatan ruang, waktu dan daya indra, mengatasi keterbatasan variasi bentuk lingkungan dan organisme yang dapat diamati, mengatasi sikap pasif siswa menjadi lebih bergairah, melibatkan seluruh warga belajar, dan mengkondisikan munculnya persamaan persepsi dan pengalaman belajar siswa.
Sebagaimana pendapat dari gagne, media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar, sedangkan menurut AECT media adalah bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Dengan demikian media merupakan alat untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke peneroma sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses berlajar menngajar terjadi.
Proses pembelajaran konsep keanekaragaman hayati melalui media pembelajaran berbasis TIK akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran, munculnya ketrampilan bekerja sama (kooperatif) siswa dalam kelompok belajarnya serta adanya peningkatan hasil belajar siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka ditarik suatu rumusan masalah yaitu : “Apakah pembelajaran kooperatif berbasis TIK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran konsep keanekaragaman hayati?”
D. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Memberikan suatu sistem penyajian materi biologi pada konsep keanekaragaman hayati yang representatif dan berdiskusi untuk memahami konsep tersebut.
2. Merancang suatu pembelajaran yang dapat melibatkan seluruh siswa secara aktif, sehingga tercipta iklim belajar yang kondusif.
3. Memberikan informasi pembelajaran konsep keanekaragaman hayati dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada konsep keanekaragaman hayati
E. Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan dikelas XC dengan waktu penelitian 3 x 4 minggu, pada konsep keanekaragaman hayati. Diawali dengan melakukan pre test, pemberian materi dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK, yang dilanjutkan dengan kegiatan diskusi kelompok dengan menggunakan LKS dan diakhiri dengan post test
F. Signifikansi Hasil Peneltian
1. Bagi siswa, yaitu:
a. Dapat meningkatkan aktivitas dan ketrampilan bekerja sama dalam pembelajaran konsep keanekaragaman hayati
b. Dapat membuktikan konsep dan sub konsep keanekaragaman hayati melalui kegiatan pengamatan dan observasi
c. Dapat mendeskripsikan peranan keanekaragaman hayati di muka bumi
2. Bagi guru
a. Dapat membimbing dan memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada konsep keanekaragaman hayati.
b. Dapat mengatasi kendala dalam pembelajaran dan mencari solusi dalam mengatasi kendala tersebut.
BAB II PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Setting Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas X-C SMA YPVDP BONTANG, dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pembelajaran 2007/2008, dengan waktu pelasanaan selama 1 bulan yaitu Maret 2008.
B. Prosedur Penelitian
1. Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pelaksaan kolaboratif antara pengamat dengan peneliti sebagai pelaku tindakan. Adapun langkah penelitiannya bersifat refleksi tindakan dengan pola “proses Pengkajian Berdaur (Siklus)”. Langlah ini berulang-ulang yang terdiri dari Perencanaan – Tindakan – Observasi – Refleksi.
Pelaksanaan tindakan sebanyak tiga siklus dan tahap penelitian digambarkan sebagai berikut:
`
Gambar 1: Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Adaptasi Hopkins, 1993)
2. Rincian Prosedur Penelitian
a. Persiapan Tindakan
Persiapan yang harus dailakukan sebelum pelaksanaan tindakan adalah menyiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut:
a. Menyusun skenario pembelajaran untuk sub konsep sebagai berikut: konsep keanekaragaman hayati, keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem, nilai-nilai keanekaragaman hayati, dan keunikan keanekaragaman hayati dan peran keanekaragaman hayati bagi manusia, dengan metode ceramah, dan diskusi informasi.
b. Menyusun lembar kegiatan siswa pada sub konsep kehati, tingkatan kehati, nilai-nilai kehati dan keunikan kehati dan perannya bagi manusia
c. Membuat media pembelajaran berbasis TIK (tampak seperti gambar 2).
d. Menyiapakan lebar observasi untuk monitoring perhatian dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
e. Menyiapkan seperangkat soal tes / evaluasi untuk mengukur ketuntasan belajar sebagai bentuk gambaran penguasaan konsep keanekaragaman hayati.
Gambar 2: Media Pembelajaran konsep Keanekaragama Hayati berbasis TIK
b. Implementasi Tindakan
Hal-hal yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah implementasi dari rencana yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam penelitian ini pelaksanaan tindakan per siklus adalah sebagai berikut:
a. Tindakan 1, yaitu pelaksanaan proses pembelajaran konsep keanekaragaman hayati melalui metode diskusi informasi, dimana peran guru sebagai pemberi informasi lebih dominan.
b. Tindakan 2, yaitu pelaksanaan proses pembelajaran konsep keanekaragaman hayati dengan metode diskusi informasi, dimana peran guru sebagai fasilitator, dan pembelajaran lebih ditekankan kepada siswa sebagai subyek belajar di kelompoknya.
c. Tindakan 3, yaitu pelaksanaan proses pembelajaran konsep keanekaragaman hayati melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK yang dikolaborasikan dengan metode diskusi informasi. Adapun pelaksanaan praktik mengikuti petunjuk yang tertuang dalam lembar kegiatan (LKS 1, 2, 3 dan 4)
c. Pemantauan dan Evaluasi
Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan dan review. Keabsahan data diperiksa dengan trianggulasi, yaitu dengan bantuan pengamat lain (Moleong, 1994). Alat dan teknik observasi atau pemantauan diantaranya meliputi:
1. Seperangkat skenario pembelajaran pada masing-masing sub konsep
2. Lembar kegiatan Siswa (LKS 1, LKS 2, LKS 3, dan LKS 4)
3. Instrumen monitoring aktivitas siswa dan ketrampilan bekerja sama (kooperatif) dalam proses pembelajaran
Catatan observasi tersebut dipergunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan ketrampilan bekerja sama (kooperatif) di dalam proses pembelajaran, sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengukur ketercapaian atau ketuntasan belajar siswa.
d. Analisis dan Refleksi
Data hasil penelitian dianalisis bersama mitra kolaborasi sejak penelitian dimulai, dikembangkan selama proses refleksi sampai penyusunan laporan. Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Milles dan Huberman, 1989). Sedangkan hasil belajar siswa (evaluasi dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar siswa.
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi yang berpijak pada indikator keberhasilan. Hasil refleksi selanjutnya digunakan untuk melakukan tindakan-tindakan berikutnya.
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus ke-1
Dalam proses pembelajaran siklus ke-1, pengenalan konsep keanekaragaman hayati dan tingkatan keanekaragaman hayati dilakukan dengan metode diskusi-informasi di dalam kelas. Kedudukan siswa pada proses pembelajaran di kelompoknya sama sekali tidak aktif. Hal ini disebabkan guru lebih dominan. Keterampilan kooperatif (bekerja sama) antar siswa dalam kelompoknya sangat kecil, karena proses pembelajaran terpusat pada guru.
Selanjutnya, jika dilihat dari hasil prestasi belajar siswa di dalam menyelesaikan soal tes, hanya terdapat 12 orang siswa atau 37,5% yang telah mencapai ketuntasan di dalam belajarnya. Adapun data hasil penelitian pada dalam proses pembelajaran siklus ke-1 tampak seperti pada tabel 1.
Tabel 1 Data hasil penelitian proses pembelajaran siklus ke-1
No.
|
Kelompok
|
Jumlah Siswa
yang Aktif
|
Jumlah Siswa
yang Kooperatif
|
Jumlah Siswa yang Tuntas Belajar
|
1.
|
I
|
2
|
2
|
4
|
2.
|
II
|
1
|
2
|
2
|
3.
|
III
|
1
|
2
|
1
|
4.
|
IV
|
2
|
2
|
2
|
5.
|
V
|
1
|
2
|
3
|
6.
|
VI
|
1
|
2
|
0
|
Jumlah
|
8
|
12
|
12
| |
Prosentase
|
25%
|
37,5%
|
37,5%
|
2. Siklus ke-2
Dalam proses pembelajaran siklus ke-2, pengenalan materi atau konsep nilai-nilai keanekearagaman hayati dilakukan dengan metode diskusi-informasi, akan tetapi lebih ditekankan pada kegiatan diskusi kelompok. Melalui metode ini ternyata siswa mulai tampak berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan proses pembelajaran lebih terpusat pada siswa. Namun demikian, ternyata masih terdapat beberapa siswa di dalam kelompoknya yang tampak belum aktif. Dengan demikian, tampak bahwa pemunculan keterampilan kooperatif (bekerja sama) diantara siswa di dalam kelompoknya belumlah optimal.
Selanjutnya, jika dilihat dari hasil prestasi belajar siswa di dalam menyelesaikan soal tes ada peningkatan, terdapat 18 orang siswa atau 56,3% yang mencapai ketuntasan dalam belajar. Adapun data hasil penelitian proses pembelajaran siklus ke-2 tampak seperti pada tabel 2.
Tabel 2 Data hasil penelitian proses pembelajaran siklus ke-2
No.
|
Kelompok
|
Jumlah Siswa
yang Aktif
|
Jumlah Siswa
yang Kooperatif
|
Jumlah Siswa yang Tuntas Belajar
|
1.
|
I
|
3
|
4
|
2
|
2.
|
II
|
2
|
2
|
3
|
3.
|
III
|
3
|
3
|
3
|
4.
|
IV
|
2
|
2
|
4
|
5.
|
V
|
3
|
3
|
4
|
6.
|
VI
|
2
|
2
|
2
|
Jumlah
|
15
|
16
|
18
| |
Prosentase
|
46,9%
|
50%
|
56,3%
|
Pada siklus ke-2 ini, hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran dibandingkan pada siklus ke-1. Namun demikian, ternyata hanya terdapat sedikit peningkatan munculnya keterampilan kooperatif (bekerja sama) siswa di dalam kelompoknya.
Untuk lebih meningkatkan aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran dan pemunculan keterampilan kooperatif (bekerja sama) yang lebih optimal, perlu penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam memahami konsep keanekaragaman hayati.
3. Siklus ke-3
Pada siklus ini diawali dengan penjelasan pendahuluan dari guru yang sifatnya sebagai pengantar sebelum siawa diajak untuk mencermati media pembelajaran berbasis TIK.
Melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK pada konsep keanekaragaman hayati, ternyata siswa secara umum tampak berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan proses pembelajaran lebih terpusat pada siswa dan masing-masing siswa dituntut beraktifitas dalam kelompoknya terutama dalam menjalankan media pembelajaran. Disamping itu, keterampilan kooperatif (bekerja sama) siswa di dalam kelompoknya, sudah tampak optimal.
Selanjutnya, jika dilihat dari hasil prestasi belajar siswa di dalam menyelesaikan soal tes, ternyata terdapat 26 orang siswa atau 81,3% yang sudah mencapai ketuntasan di dalam belajarnya. Atau dengan kata lain, hanya terdapat 6 orang siswa atau 18,8% yang belum mencapai ketuntasan di dalam belajarnya. Adapun data hasil penelitian di dalam proses pembelajaran siklus ke-3 tampak seperti pada tabel 3.
Tabel 3 Data hasil penelitian proses pembelajaran siklus ke-3
No.
|
Kelompok
|
Jumlah Siswa
yang Aktif
|
Jumlah Siswa
yang Kooperatif
|
Jumlah Siswa yang Tuntas Belajar
|
1.
|
I
|
5
|
5
|
6
|
2.
|
II
|
5
|
5
|
4
|
3.
|
III
|
4
|
5
|
4
|
4.
|
IV
|
5
|
4
|
5
|
5.
|
V
|
4
|
5
|
4
|
6.
|
VI
|
4
|
4
|
3
|
Jumlah
|
27
|
28
|
26
| |
Prosentase
|
84,4%
|
87,5%
|
81,3%
|
Pada siklus ke-3 ini, hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran dibandingkan pada siklus ke-1 dan siklus ke-2. Disamping itu, secara umum tampak pemunculan keterampilan kooperatif (bekerja sama) siswa di dalam kelompoknya sudah optimal. Dengan demikian pada akhir siklus ke-3 ini, hasil pembelajaran sudah mmenuhi harapan dan tujuan pembelajaran.
B. Hasil Iringan
Adapun perolehan nilai rata-rata prestasi belajar pada tiap siklus, tampak seperti pada table 4 berikut;
Tabel 4 Data prestasi belajar siswa pada tiap siklus
No.
|
Siklus
|
Perolehan Nilai
Rata-rata
|
1.
|
I
|
54,1
|
2.
|
II
|
61,5
|
3.
|
III
|
70,9
|
Berdasarkan tabel 4 terlihat adanya peninkatan aktivitas siswa dan ketrampilan bekerja sama (kooperatif). Dengan kata lain terdapat peningkatan daya serap yang dibuktikan dengan bertambahnya jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar yaitu 26 siswa atau 81.3% dari 32 orang siswa yang mengikuti prosespembelajaran (tindakan). Sebanyak 6 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar selanjutnya diadakan remediasi.
C. Pembahasan
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran konsep keanekaragaman hayati dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK, dapat meningkatkan aktivitas dan pemunculan keterampilan bekerja sama (kooperatif) siswa dalam kelompok belajarnya, serta peningkatan hasil belajar siswa. Adapun rekapitulasi data hasil penelitian ini tampak seperti pada table 5 berikut ini ;
Tabel 5 Rekapitulasi data hasil penelitian
Siklus
|
Aktivitas Siswa
|
Keterampilan Kooperatif
|
Ketuntasan Belajar
| |||
Jumlah
|
%
|
Jumlah
|
%
|
Jumlah
|
%
| |
I
|
8
|
25%
|
12
|
37,5%
|
12
|
27,5%
|
II
|
15
|
46,9%
|
16
|
50%
|
18
|
56,3%
|
III
|
27
|
84,4%
|
28
|
87,5%
|
26
|
81,3%
|
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran konsep keanekaragaman hayati dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan aktivtas siswa dan pemunculan keterampilan bekerja sama (kooperatif) siswa di dalam kelompok belajarnya.
2. Dengan meningkatnya aktivitas dan keterampilan bekerja sama (kooperatif) siswa di dalam proses pembelajarannya, berdampak pada meningkatnya prestasi belajar siswa.
B. Saran
1. Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam pembelajaran konsep keanekaragaman hayati masih ditemukan kendala yaitu masih minimnya bentuk-bentuk animasi yang dapat dapat membelajarkan siswa sambil bermain.
2. Agar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini ditindaklanjuti oleh guru biologi yang lain, demi kesempurnaan proses dan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah. 2006, dkk. Biologi 1, SMA dan MA kelas X. Jakarta: Esis
Departemen Pendidikan Nasional 2007. Model-model Pembelajaran Matematikan dan Ilmu Pengetahuan alam. Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Luar Biasa.
Elliot, John. 1982. The Action Research Reader. Victoria : Deakin University Press.
http://www.pkn.wordpress. Kegiatan Pembelajaran dan Pemilihan Media Pembelajaran. Guru Pkn Belajar Menulis
Himawan, A. 1991. Statistika. Surakarta : UNS Press.
Hopkins, D. 1993. A Teacher Guide to Clasroom Research. Philadelpia : Open University Press.
Kemmis, S & Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin University Press.
Milles, MB & Huberman, AM. 1984. Qualitative Data Analysis. Baverly Hills : Sage Publisher.
Pujianti, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 1 untuk kelas X SMA/MA. Solo: Platinum.
Purwatiningsih. S. 2007. Biologi untuk SMA/MA kelas X. Surakarta: Pabelan Cerdas Nusantara
Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : SIC
Biodata Peserta
National Innovative Teacher Competition 2008
1
|
Nama
|
Dra. Herfen Suryati
|
2
|
127503
| |
3
|
Jabatan
|
Guru
|
4
|
Pangkat/Gol. Ruang
|
-
|
5
|
Tempat dan tanggal lahir
|
Jakarta, 30 April 1967
|
6
|
Jenis Kelamin
|
Perempuan
|
7
|
Agama
|
Islam
|
8
|
Mata Pelajaran yang diajarkan
|
Biologi
|
9
|
Masa Kerja Guru
|
12 tahun
|
10
|
Judul Penelitian Pendidikan
|
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Berbasis TIK dalam Upaya Memperbaiki Kualitas Pembelajaran Konsep Keanekaragaman Hayati di Kelas X SMA YPVDP Bontang
|
11
|
Pendidikan terakhir
|
Sarjana
|
12
|
Fakultas/Jurusan
|
FPMIPA/Pendidikan Biologi
|
13
|
Status perkawinan
|
Kawin
|
14
|
Sekolah
a. Nama sekolah
b. Jalan
c. Kelurahan/Desa
d. Kecamatan
e. Kabupaten
f. Provinsi
g. Telepon
| |
15
|
Rumah
a. Jalan
b. Kelurahan/Desa
c. Kecamatan
d. Kabupaten
e. Provinsi
f. Telepon
| |
16
|
Kegiatan dalam masyarakat
|
Instruktur KIR se Kota Bontang
Pembina KIR SMA YPVDP
|
17.
|
Prestasi Guru
|
Bontang, 4 April 2008
Peserta Lomba
Herfen Suryati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar