23 Mei 2009

Jujur,walaupun tidak mujur tapi manjur

maksudnya apa sih? .... barangkali pertanyaan itulah yang akan muncul seketika membaca judul di atas. ya ... kalau mau tau maknanya baca aja ulasan dibawah ini!

Arti jujur

Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran". Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.

Hampir semua orang tau bahwa menjadi orang yang jujur itu sangat baik, akan dipercaya orang, akan disayang orang tua dan sebagainya. Namun kenyataan dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat (bahkan juga ikut terlibat)dalam berbagai macam bentuk aktivitas interaksi sosial dimasyarakat, yang justru kebanyakannya adalah wujud realisasi dari sikap tidak jujur dalam skala yang sangat bervariasi, seperti:

1. Sering terjadi, orang tua bereaksi spontan saat melihat anaknya terjatuh dan berkata "Oh, tidak apa-apa! Anak pintar, enggak sakit, kok! Jangan nangis, yach!".

Menurut saya, dalam hal ini secara tidak langsung si-anak diajarkan dan dilatih kemampuan untuk dapat "berbohong", menutup-nutupi perasaannya (sakit) hanya karena suatu kepentingan (supaya tidak menangis).

2. Selain itu saya juga sering melihat dan mengalami kejadian seperti: Saat seseorang bertamu kerumah orang lain, ketika ditanya: " Sudah makan, belum?", walaupun saya yakin tawaran sang tuan rumah "serius" biasanya dengan cepat saya akan menjawab "Oh, sudah!! Kita baru saja makan ", padahal sebenarnya saya belum makan.

3. Dalam lingkungan pendidikan, kejujuran sering disebut-sebut sebagai modal yang penting, siswa sebagai calon dari pemimpin bangsa, budaya jujur harus terus digaungkan, supaya kedepan nantinya menjadi pemimpin yang jujur dan amanah. Guru sebagai orang yang digugu dan ditiru juga harus mencerminkan kejujuran dalam setiap pola dan tingkah laku.
Namun sayang, dilingkungan yang seharusnya kejujuran dijunjung tinggi justru banyak sekali kebohongan yang terjadi. Suatu sistem yang dikondisikan sedemikian rupa menyebabkan semakin tipisnya batas antara kejujuran dengan kebohongan.
Sebagai guru tegakah kita melihat siswa yang kita didik berdiri di atas kebohongan? Sebagai guru tegakah melihat siswa yang kita didik berada pada tempat yang tinggi, padahal kita belum persiapkan bekal yang cukup?

Agak miris memang, tapi begitulah ...., sebenarnya kejujuran amat mudah diciptakan jika semua orang punya tujuan dan kenginan yang sama, kuncinya adalah transparansi, ya .... terbuka gitu loh!, tidak ada yang ditutup-tutupi, bukan sembunyi-sembunyi, sesuatu yang benar, katakan benar, jangan sesuatu yang salah di klaim jadi benar. nanti semuanya jadi buram. kunci yang kedua untuk bisa jujur adalah kita tau setiap apa yang kita perbuat ada yang ngeliat, kita mau buat laporan fiktif memanipulasi data ..... eh inget diliatin sama yang ngebikin kita, udah gitu di "olokin" kaya gini nih masih kurangkah nikmat yang kuberikan? bahasa Alqur'an nya gini nih Fabiayyi alaa irobbikuma tukazziban. Apa gak malu tuh!

Mujur

Mujur arti harfiahnya adalah keberuntungan. Kemujuran bukanlah suatu kejadian acak, melainkan suatu kejadian atau peristiwa yang dapat di bentuk dan di pupuk untuk terjadi pada diri kita atau bisa kita alami. Kemujuran bukan di sebabkan oleh sesuatu yang ada di luar kemampuan diri kita. Kemujuran, adalah suatu peristiwa atau kejadian yang memberikan kebaikan pada diri kita dan bersumber dari diri kita sendiri. Secara sederhana kemujuran itu dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut : Kemujuran = peluang + persiapan.

Persiapan,
persiapkan diri anda sesuai dengan bidang pekerjaan atau profesi anda. Teruslah belajar, berlatih dan meningkatkan keterampilan dalam bidang pekerjaan anda, sehingga anda bisa menjadi orang yang kompeten dan menarik di mata orang orang lain di lingkungan pekerjaan. Kuncinya adalah niat yang kuat dari dalam diri sendiri untuk terus tumbuh dan berkembang secara mental, emosional dan spiritual. Ini barulah salah satu sisi dari satu keping koin emas itu.

Peluang,
peluang itu muncul dari hubungan-hubungan. Kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari hubungan-hubungan ini, dengan adanya hubungan ini, sebetulnya yang mendorong kita untuk terus tumbuh dan berkembang. Lalu pertanyaannya adalah : hubungan seperti apakah yang mampu menciptakan peluang bagi diri anda ?. Hubungan yang baik dan sehat adalah hubungan yang mengandung prinsip win-win, saling - menguntungkan dan berlandasan kasih mengasihi diantara pihak-pihak yang berhubungan. Namun jika hubungan dilandaskan pada sifat iri dan dengki,oleh salah satu pihak, biasanya yang terjadi adalah mencegah munculnya peluang, sehingga salah satu pihak akan merasa dirugikan. Bahkan tidak hanya peluang yang dihambat, mungkin hal-hak yang semestinya diperoleh juga di jagal. Itu akibat hubungan yang btidak berlandaskan saling menyanyangi tadi. Ada kata pepatah " Iri tanda tak mampu"

Nah ... sekarang tentang manjur
Kata manjur artinya mujarab, tepat sasaran. suatu obat dikatakan manjur apabila dapat mengembalikan kondisi tubuh seperti sediakala.
Kalau dihubungkan antara kata jujur dengan manjur, wah .... itu makna yang bagus maaksudnya konotasiny baguslah. seorang yang jujur pasti manjur walaupun kurang mujur, tapi modal utama jujur sudah cukup untuk mendapatkan kemanjuran (keberuntungan). yang parah adalah jika kata bohong dihubungkan dengan manjur, weleh ...weleh ....dampaknya begitu besar, suatu kebohongan yang seoalah-olah mujarab, jadi suatu kebohongan yang tidak dapat dibantah atau disalahkan, karena seolah-olah sudah dianggap benar .... astaghfirullah!

Tidak ada komentar: