http://www.tempo.co/hg/it/2011/08/16/brk,20110816-352087,id.html
foto bersama pemenang dari seluruh Indonesia |
Penghargaan tahunan dengan tema "Intel Education Awards" ini dilakukan oleh Intel Education Initiative dan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia, pada Senin, 15 Agustus 2011.
"Dua belas guru ini disaring dari 231 guru yang berasal dari 33 provinsi," kata Imelda Adhisaputra, Direktur Corporate Affairs Intel Indonesia di Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2011.
Para guru itu melalui berbagai tahapan, termasuk wawancara dan prensentasi untuk memaparkan penerapan teknologi dalam metode belajar mengajar mereka.
Imelda mengatakan tahun ini adalah penganugrahan ketiga Intel Education Awards. Dari tahun ke tahun, ia mengatakan telah melihat banyak contoh luar biasa dari pendidik yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar mengajar.
Tahun ini misalnya, kata dia, ada guru dari Pulau Haruaku, Maluku, yang melakukan pemanfaatan teknologi meski dengan fasilitas terbatas, bahkan listrik disana pun tidak stabil.
Siti Zulaifah Sulaiman, Guru SMAN 3 Medan, pemenang Kategori Guru, mengatakan tidak ingin guru kalah bersaing dengan muridnya dalam pemanfaatan teknologi. "Kami selalu ditantang untuk selangkah lebih maju daripada murid. Teknologi membuat kami bisa memberikan lebih banyak untuk para murid," ujarnya.
Herfen Suryati, Guru Biologi asal Kota Bontang, pemenang kategori Guru, mengatakan keberadaan teknologi sangat membantu dalam peningkatan aktivitas belajar siswa dan sebagai sumber belajar global. teknologi menghilangkan batas jarak dan waktu, sehingga guru tetap bisa monitoring aktivitas siswa dan melakukan proses pembelajaran tidak hanya di dalam kelas.
Imelda mengatakan Intel Education Awards ini merupakan bagian dari Intel Teach Program yang menyediakan bimbingan teknologi bagi para pendidik untuk memanfaatkannya dalam proses belajar mengajar dan program ini telah melatih 75 ribu tenaga pengajar sejak diluncurkan empat tahun lalu.
Sementara itu, daftar pemenang Intel Education Awards antara lain:
Kategori Guru:
1. Siti Zulfah Sulaiman (SMAN 3 Medan, Sumatera Utara)
2. Mustafa, SST.Par, M.Pd (SMKN 4 Makassar, Sulawesi Selatan)
3. Dra. Herfen Suryati (SMA YPUDP Bontang, Kalimantan Timur)
4. H. Imron Rosidi, S.Pd., M.Pd (SMKN 2 Pasuruan Jawa Timur)
5. Nur Azizah, S.Pd, M.Si (SMAN 1 Koto Baru Dharmasraya, Sumatera Barat)
Kategori Kepala Sekolah dan Pengawas:
1. Drs. Tri Suharnowo, M.M (SMA YPHB Kota Bogor, Jawa Barat
2. Nikmah Nurbaity, S.Pd, M.Pd (SMAN 5 Purworejo, Jawa Tengah
3. Andi Candra, M.Pd (SMAN 1 Lebong Atas, Bengkulu
4. Drs. Ganda Santosa (Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan)
Kategori Pengajar Luar Biasa (PLB):
Solbi, S.Pd (SMALB Prof. Dr. Sri Soedewi, Jambi
Kategori Guru Berdedikasi:
Ali Tuasikal (SMAN 1 Pulau Haruku, Maluku) Kategori Tutor Paket-C:
Raden Roro Vemmi Kesuma Dewi (PKBM Budaya DKI Jakarta
2 komentar:
caranya kalo ikut intel award giman ya pa? makasih
Hebat untuk ibu banyak prestasinya. Bu sekarang kan K13, mungkin bagusnya sejak 2014 sampai sekarang metode mnegajarnya yang mengutamakan murid, student center, pembelajaran abad21, pembelajaran yang mengajarkan 4C kepada siswa, Critical thinking, creativity, inovatif, colaborasi, mungkin guru2 lain akan melihat dan berbagi bahwa ibu mengikuti perkembangan zaman. dan guru2 yang lain akan mendapat inspirasi dari pengajaran abad 21 yang diterapkan dikelas. Negara maju proses pembelajarannya sudah berbasis project untuk memajukan bangsanya. makasih. nurliklah3@gmail.com
Posting Komentar